Manyala.co – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah peristiwa mengejutkan yang terjadi di Desa Pucung Kidul, Kroya, Cilacap. Seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) diduga menjadi pelaku pembacokan terhadap teman sebayanya.
Mirisnya, pelaku mengaku melakukan aksi tersebut karena disuruh oleh seseorang dan dijanjikan bayaran sebesar Rp300 ribu.
Peristiwa ini viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Facebook warga setempat melalui fitur Reels. Dalam video yang beredar, terlihat korban mengalami luka namun berhasil selamat setelah berteriak dan mendapat pertolongan dari warga sekitar.
Menurut keterangan yang beredar dari unggahan tersebut, baik pelaku maupun korban sama-sama masih duduk di kelas 6 SD.
Pelaku mengaku dirinya hanya “disuruh” oleh seseorang untuk melakukan aksi keji itu.
Namun hingga saat ini, belum ada verifikasi resmi dari pihak sekolah terkait status pelaku, mengingat kejadian ini baru terjadi hari ini.
“Pelaku katanya dibayar Rp300 ribu untuk membunuh korban. Untung saja korban cepat berteriak dan banyak warga yang datang menolong,” tulis pengunggah video, dikutip dari berbagai sumber.
Menanggapi kasus ini, banyak netizen mengecam keras aksi tersebut dan menyoroti fenomena meningkatnya kekerasan yang melibatkan anak-anak.
Beberapa komentar warganet bahkan mengungkapkan kekhawatiran atas maraknya aksi kriminal yang melibatkan anak di bawah umur, karena tidak bisa dijerat hukum pidana sebagaimana orang dewasa.
“Katanya ada sindikat yang suka menyuruh anak-anak di bawah umur untuk berbuat kriminal. Karena kalau anak-anak, tidak bisa dipenjara. Inilah undang-undang Indonesia. Dimanfaatkan oleh orang jahat untuk memperalat anak-anak,” komentar salah satu netizen.
“Terlalu banyak dipertontonkan kekerasan oleh orang-orang tua, berlanjut oleh remaja yang hobi tawuran, buahnya direkam oleh kanak-kanak… Nggak kebayang 10–20 tahun ke depan Indonesia akan seperti apa,” tambah netizen lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum memberikan pernyataan resmi terkait kasus tersebut. Warga berharap kejadian ini segera ditangani serius dan diusut tuntas, terutama jika benar ada pihak-pihak yang memanfaatkan anak-anak untuk tujuan kriminal. (Istimewa)