Makassar, Manyala.co – Setelah resmi berpisah dengan PSM Makassar pada 1 Oktober 2025, pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, kini menjadi salah satu sosok paling diburu di kancah sepak bola nasional. Tak tanggung-tanggung, sepuluh klub Super League dikabarkan tengah bersaing untuk mendapatkan tanda tangannya.
Kabar ini disampaikan oleh agen Tavares, Azmi, yang mengungkap bahwa sejumlah tim sudah menghubungi pihaknya untuk menanyakan ketersediaan sang pelatih. “Iya beberapa klub di Liga 1 (Super League) meminati Coach Tavares. Ada 10 klub,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Menurut Azmi, nama-nama yang menunjukkan minat terhadap pelatih berusia 45 tahun itu cukup beragam. Mulai dari Persita Tangerang, PSIM Yogyakarta, Persebaya Surabaya, Dewa United, Bhayangkara Lampung FC, hingga Persijap Jepara, Madura United, PSBS Biak, Persis Solo, dan Semen Padang.
Meski demikian, tidak semua klub sudah melakukan langkah konkret. “Hanya tiga-empat klub yang sudah benar-benar melakukan pendekatan dengan menanyakan minat melatih klub tersebut, harga (nilai kontrak) serta kapan bersedia mulai melatih klub tersebut,” ujar Azmi. Ia menambahkan, beberapa tim bahkan mencoba berkomunikasi langsung dengan Tavares, baik melalui perantara maupun lewat jalur pribadi, demi membujuk mantan talent scouting FC Porto itu.
Bernardo Tavares meninggalkan PSM Makassar setelah tiga tahun lima bulan 20 hari menukangi tim berjuluk Juku Eja tersebut. Di bawah arahannya, PSM mencatat prestasi gemilang, termasuk menjuarai Liga 1 musim 2022/2023 gelar yang dinanti selama 23 tahun. Selain itu, Tavares juga membawa PSM ke final AFC Cup 2022 Zona ASEAN dan menembus semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025.
Kini, setelah perpisahan itu, PSM Makassar harus segera beradaptasi dan melanjutkan langkah tanpa sang arsitek asal Portugal. “PSM Makassar tak boleh setop di sini saja dengan tidak adanya Tavares. PSM Makassar bergerak maju walau tanpa Tavares,” ujar pengamat sepak bola nasional, Toni Ho.
Toni menilai, keputusan klub menunjuk asisten pelatih Ahmad Amiruddin sebagai pelatih sementara sudah tepat. Menurutnya, Amiruddin memiliki pengalaman berharga karena telah mendampingi Tavares selama lebih dari tiga tahun. “Saya rasa dengan apa dimiliki Amiruddin dengan pengalaman, semoga bisa menutupi apa yang diinginkan masyarakat,” katanya.
Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim, mengatakan bahwa tim sudah mulai menata ulang arah baru setelah pengumuman mundurnya Tavares. Ia menyebut, empat kapten PSM yakni Yuran Fernandes, Rasyid Bakri, M Arfan, dan Akbar Tanjung sudah dikumpulkan untuk menegaskan komitmen mereka mendukung pelatih sementara. “Siapa pun pelatih ditunjuk PSM Makassar berikutnya termasuk caretaker, keempatnya siap mensupport,” ucap Sulaiman di Store PSM Makassar, Sabtu (4/10/2025).
Sementara itu, kapten tim M Arfan mengaku kaget atas keputusan Tavares mundur, tetapi berusaha menerima kenyataan itu dengan lapang dada. “Ada datang, pasti ada yang pergi. Ini adalah sepak bola,” ujarnya. Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada sang pelatih yang telah menorehkan banyak kenangan manis bersama tim. “Sangat terima kasih atas dedikasinya selama di PSM Makassar,” tambahnya.
Arfan kini menegaskan fokus utamanya adalah menghadapi laga pekan kesembilan Super League melawan Arema FC di Stadion BJ Habibie, Parepare, Minggu (19/10/2025). “Tidak ada kata lain, selain dapat tiga poin. InsyaAllah. Aamiin,” ucapnya optimistis.
Di sisi lain, Toni Ho mengingatkan pentingnya komunikasi internal antara pemain dan pelatih untuk menjaga kekompakan pasca perubahan besar ini. Ia mendorong Ahmad Amiruddin segera mengumpulkan seluruh skuad untuk membahas arah tim ke depan. “Tentu itu dibicarakan, Tavares tidak ada di tengah-tengah kita. Kita tak bisa setop. Kita harus tetap jalan terus, apa keinginan kita,” tuturnya.
Menurut Toni, kehilangan pelatih bukan alasan untuk menurunkan semangat tim. Ia menegaskan bahwa sepak bola adalah permainan kolektif, bukan bergantung pada satu individu. “Ini permainan tim, bukan orang per orang,” katanya menekankan.
Kini, tantangan besar menanti PSM Makassar yang berada di posisi ke-14 klasemen sementara Super League dengan tujuh poin, hanya dua tingkat di atas zona degradasi. Meski begitu, semangat untuk bangkit tetap berkobar di antara pemain, pelatih, dan pendukung Juku Eja. Mereka berharap masa transisi ini menjadi awal baru untuk mengembalikan kejayaan tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu.