Dinas Kesehatan Takalar merilis hasil uji lab sampel makanan yang sebabkan 12 siswa Takalar sakit perut.
Hasilnya makanan tersebut dinyatakan dalam batas normal.
Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr Nilal Fauziah mengatakan kemungkinan penyebabnya adalah alergi.
“Kemungkinan alergi tapi itu juga perlu dikaji lebih lanjut,” katanya diwawancarai pada Kamis (27/2/2025).
Ia melanjutkan bahwa screening alergi akan dilakukan kepada para siswa.
“Dinkes akan melaksanakan screening alergi melalui wawancara langsung kepada semua anak-anak sekolah yang mendapat BGM untuk mengetahui apakah ada anak anak yg alergi terhadap makanan tertentu,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, belasan siswa sekolah dasar di Takalar mengalami sakit perut setelah mengonsumsi makanan Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (26/2/2025).
Berita Terkait
Belasan siswa tersebut dilarikan dan dirawat di Puskesmas Manggarabombang.
Kepala Puskesmas, Heriyanto Ali mengatakan bahwa sebanyak 12 siswa dirawat.
12 siswa tersebut berasal dari tiga sekolah, dengan rincian 10 siswa dari SDN No 58 Lengkese, 1 siswa SDN Kapong Rengang, dan SDN Bontobaddo.
“Awalnya kami mendapatkan informasi dari Sekdes Lengkese, terus kami melakukan penjemputan dengan dua mobil ke sana,” katanya.
Kepala Sekolah SDN No 58 Lengkese, Supriadi mengatakan para siswa tersebut mengeluhkan sakit perut dan sakit kepala.
“Jadi awalnya itu, makanan tiba di sekolah jam 09.02, kemudian anak-anak mulai makan jam 09.30, kemudian barangkali setengah jam berselang, sudah ada anak yang mengeluh, ada yang sakit perutnya, sakit kepalanya,” ungkapnya.
Melihat kondisi siswa mengeluh, Supriadi kemudian menghubungi puskesmas Manggarabombang.
Supriadi menjelaskan bahwa menu yang yang dimakan oleh siswa adalah nasi, ikan, tahu, dan pisang.
Salah satu orang tua siswa, Karmila mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui anaknya mengalami perut setelah dibawa ke puskesmas oleh pihak sekolah.
“Ada tanyak ka, bilang sakit perutnya Fahri, jadi saya bilang kenapa i, nabilang dibawa pergi ke puskesmas ka,” katanya.
Mengetahui anaknya sedang sakit, Karmila bergegas ke puskesmas. Sesampainya, Karmila mengungkapkan Fahri mengeluhkan sakit perut.
“Sakit perut na kodong di situe, lanjut ki menangis-menangis,” katanya.
Dari pantauan Tribun-Timur.Com, para siswa ditempatkan di bangsal dan diinfus cairan.
Kondisi siswa berangsur membaik setelah diberi pengobatan.