Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendiskusikan program tanam jagung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Meski pertemuan ini tidak direncanakan, namun kedua tokoh ini memang sedang mempersiapkan rencana program tanam jagung serentak yang melibatkan anggota polri. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana santai, namun tetap fokus pada upaya mempercepat pencapaian swasembada jagung nasional.
Program ini dirancang untuk memanfaatkan lahan perkebunan dan lahan kering di berbagai wilayah Indonesia, dengan target penanaman mencapai 1,7 juta hektare. Diharapkan, upaya ini dapat meningkatkan produksi jagung nasional sebesar 25 persen dari kondisi saat ini.
Beberapa provinsi yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan program ini antara lain Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah. Selain fokus pada produksi, program ini juga akan memperhatikan dukungan infrastruktur seperti ketersediaan benih unggul, irigasi, dan sarana produksi lainnya. Polri, sebagai mitra strategis, berperan penting dalam memastikan distribusi sarana produksi dan kelancaran pelaksanaan program, terutama di wilayah-wilayah sentra produksi.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mendorong kemandirian petani. Dengan sinergi antara Kementerian Pertanian, Polri, dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan swasembada jagung dapat tercapai, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Di Sulawesi Selatan, Penjabat Gubernur Prof. Fadjry Djufry menyatakan bahwa provinsi tersebut ditargetkan untuk menanam jagung seluas 10 ribu hektare. Rencananya, peluncuran program ini akan dilakukan di Kabupaten Jeneponto pada 15 Januari 2025. Seluruh bupati, wali kota, camat, dan kepala desa akan dilibatkan untuk menyukseskan program ketahanan pangan ini.
Komentar