Manyala.co = OpenAI resmi merilis model kecerdasan buatan terbaru mereka, GPT-5, yang kini dapat diakses oleh semua pengguna dan pengembang ChatGPT. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh CEO OpenAI, Sam Altman, dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat. Ia menyebut GPT-5 sebagai lompatan terbesar dalam sejarah pengembangan model AI perusahaan tersebut, dengan peningkatan signifikan dalam kecepatan, akurasi, dan kemampuan memahami konteks.
Sam Altman bahkan menggambarkan evolusi model AI OpenAI layaknya peningkatan tingkat pendidikan dalam percakapan. Menurutnya, GPT-3 seperti berbicara dengan siswa SMA, GPT-4 setara dengan mahasiswa, sedangkan GPT-5 memberikan pengalaman layaknya berdiskusi dengan seorang pakar bergelar PhD. Dengan keyakinan penuh, Altman menyatakan bahwa GPT-5 akan mengembalikan posisi OpenAI sebagai pemimpin industri AI, terutama berkat kemampuannya dalam pengkodean, penulisan, hingga penalaran kompleks secara otomatis.
Berbeda dari generasi sebelumnya yang terbagi menjadi dua model—versi standar dan versi penalaran—GPT-5 hadir sebagai satu model terpadu. Artinya, pengguna tidak perlu memilih model terpisah untuk tugas yang memerlukan analisis mendalam, karena GPT-5 akan melakukannya secara otomatis. Nick Turley, Kepala ChatGPT, optimistis bahwa perubahan ini akan mempermudah pengguna, terutama mereka yang tidak terbiasa memilih model AI sesuai kebutuhan.
Meski tersedia untuk semua pengguna, OpenAI tetap memberikan batas permintaan bagi pengguna gratis. Setelah batas tersebut tercapai, sistem akan secara otomatis mengalihkan ke mode “mini” yang memiliki performa lebih rendah. Sementara itu, pengembang yang mengakses GPT-5 melalui API akan disediakan tiga varian berbeda, yakni GPT-5, GPT-5 mini, dan GPT-5 nano, masing-masing dengan harga langganan yang bervariasi.
Selain peningkatan performa, ChatGPT kini juga menawarkan empat gaya kepribadian baru: “Sinis”, “Robot”, “Pendengar”, dan “Kutu Buku”. Fitur ini memungkinkan pengguna menyesuaikan gaya respons sesuai preferensi percakapan.
Kemampuan teknis GPT-5 juga dipamerkan dalam konferensi pers. Yann Dubois, Pimpinan Pasca-pelatihan OpenAI, mendemonstrasikan pembuatan situs pembelajaran bahasa Prancis interaktif dalam hitungan detik. Model AI tersebut mampu menulis ratusan baris kode sekaligus membangun antarmuka situs yang sepenuhnya berfungsi. Dubois bahkan membagikan layar laptopnya secara langsung untuk membuktikan bahwa semua fitur situs berjalan tanpa kendala.
Dari sisi keamanan, GPT-5 menjalani lebih dari lima ribu jam pengujian untuk meminimalkan risiko kesalahan informasi atau “halusinasi”. Alex Beutel, Pimpinan Riset Keamanan GPT-5, menjelaskan bahwa tujuan utamanya adalah memastikan model ini lebih jarang memberikan jawaban keliru dibandingkan sistem penalaran o3 milik OpenAI. Ia mencontohkan situasi di mana siswa menanyakan konsep fisika terkait material berisiko; GPT-5 dirancang untuk tetap membantu, namun dengan memastikan jawabannya tidak membahayakan.
Tak hanya itu, GPT-5 juga memiliki kemampuan untuk mengakui keterbatasannya. Jika tidak dapat menyelesaikan tugas atau menjawab pertanyaan secara akurat, model ini akan menyampaikannya secara jujur kepada pengguna. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap teknologi AI.
Dengan perilisan GPT-5, OpenAI berharap dapat memberikan pengalaman interaksi yang lebih cerdas, aman, dan relevan bagi ratusan juta pengguna ChatGPT di seluruh dunia. Perusahaan ini optimistis, kehadiran model terbaru ini bukan hanya memperkuat posisinya dalam persaingan teknologi AI global, tetapi juga membuka peluang baru bagi inovasi di berbagai sektor.