Manyala.co – Gelombang penolakan terhadap keterlibatan Israel dalam ajang olahraga internasional kembali mencuat, kali ini dari Spanyol. Negeri Matador disebut siap memboikot Piala Dunia 2026 bila Timnas Israel berhasil melaju ke putaran final turnamen akbar tersebut.
Sikap tegas itu pertama kali diutarakan oleh Patxi Lopez, juru bicara Partai Pekerja Sosialis Spanyol. Lopez menilai Israel tidak henti melakukan serangan terhadap Palestina sehingga tak pantas mendapat panggung dalam kompetisi olahraga dunia. “Yang kami inginkan adalah agar orang-orang sadar bahwa jika tim-tim Israel tidak dapat ambil bagian dalam acara olahraga di dunia,” ucapnya dengan nada tegas.
Ia menambahkan, negaranya tidak bisa tinggal diam melihat kondisi yang terjadi. “Mata kami terbuka lebar dan tidak menoleransi apa yang kami lihat, itulah sebabnya kami tidak bisa dan tidak akan tinggal diam,” lanjut Lopez. Pernyataan itu menegaskan bahwa isu politik dan kemanusiaan kini semakin beririsan dengan dunia olahraga.
Dukungan Spanyol terhadap Palestina sejatinya bukan hal baru. Wakil Perdana Menteri Spanyol, Yolanda Diaz, bahkan sudah lebih dahulu menyerukan agar Israel dikeluarkan dari seluruh ajang internasional. “Israel harusnya tidak dapat berkompetisi dalam ajang apa pun jika terus melakukan genosida,” katanya lantang.
Sementara itu, perdebatan mengenai keikutsertaan Israel di berbagai kompetisi olahraga sempat terjadi di ajang balap sepeda La Vuelta a España 2025. Muncul kecaman publik ketika tim Israel-Premier Tech ambil bagian dalam lomba tersebut, memperlihatkan bahwa sentimen penolakan tak hanya terbatas pada sepak bola.
Di sisi lain, perjalanan Timnas Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa masih berlangsung. Mereka tergabung di Grup I bersama Italia, Norwegia, Estonia, dan Moldova. Dari lima laga yang sudah dijalani, Israel mengoleksi tiga kemenangan dan dua kekalahan, yang menempatkan mereka di posisi ketiga klasemen sementara.
Sesuai regulasi, hanya juara grup yang langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sementara tim-tim yang finis di peringkat kedua masih memiliki peluang melalui jalur playoff. Dengan sisa lima pertandingan, peluang Israel untuk lolos masih terbuka, meski persaingan di grup terbilang ketat.
Jika pada akhirnya Israel berhasil menembus putaran final, sikap tegas Spanyol bisa menjadi salah satu titik awal gelombang boikot dari negara-negara lain yang juga menaruh perhatian serius pada isu Palestina. Polemik ini berpotensi menjadikan Piala Dunia 2026 bukan hanya ajang olahraga, tetapi juga panggung tarik ulur politik global.