Beranda / Olahraga / Taufik Hidayat Heran Indonesia Tanpa Gelar di Kejuaraan Asia 2025: “Apa yang Masih Kurang?”

Taufik Hidayat Heran Indonesia Tanpa Gelar di Kejuaraan Asia 2025: “Apa yang Masih Kurang?”

Taufik Hidayat bingung dengan kegagalan atlet-atlet Indonesia meraih gelar di berbagai pentas badminton dunia. (dok. CNN Indonesia/Muhammad Ikhwanuddin)
Banner Manyala

Manyala. co – Wakil Ketua Umum PP PBSI, Taufik Hidayat, menyuarakan kekecewaannya terhadap performa tim bulu tangkis Indonesia yang gagal meraih satu pun gelar pada ajang Badminton Asia Championships (BAC) 2025. Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, tidak ada satu pun wakil Indonesia yang berhasil melangkah ke babak final. Capaian tertinggi hanya sampai semifinal.

Situasi ini menjadi tamparan sekaligus bahan evaluasi serius bagi PBSI, terutama menjelang agenda besar seperti Piala Sudirman.

“Kejuaraan Asia ini sebenarnya jadi evaluasi juga, sama seperti kejuaraan lainnya. Memang butuh waktu. Kalau tidak bisa minggu ini, ya minggu depan. Tapi saya bingung juga gitu lho, makanya mau tanya juga ke atletnya,” ujar Taufik di Jakarta, Senin (14/4).

Legenda bulu tangkis Indonesia itu mempertanyakan apa yang masih kurang dari sisi dukungan federasi. Menurutnya, PBSI sudah memberikan fasilitas yang sama kepada semua atlet, termasuk dukungan sponsor dan infrastruktur.

“Kalau saya melihat, begitu juga masyarakat, badminton lovers, yang penting ada medali. Ada juara, sudah selesai. Kalau kami jujur sebagai pengurus, apa sih yang kurang?” ucapnya.

Garuda Muda Siap Mengudara di Piala Dunia U-17 2025, Indonesia Kembali Tampil di Ajang Bergengsi Dunia

Meski demikian, Taufik menyadari bahwa membangun prestasi bukanlah proses yang mudah. Ia mengajak semua pihak untuk tidak hanya menyalahkan pengurus atau pelatih, tetapi melihat persoalan secara menyeluruh.

Sebagai langkah konkret, PBSI disebut akan memberikan sanksi terhadap sejumlah atlet yang dinilai tidak memenuhi ekspektasi. Evaluasi ini akan dilakukan secara menyeluruh usai Piala Sudirman, termasuk kemungkinan degradasi atlet dari pelatnas Cipayung.

“Sepertinya akan ada [sanksi] untuk beberapa, setelah Piala Sudirman. Kami tidak mungkin memberi sanksi setiap bulan karena kami juga melihat rekor atlet ke belakang, sudah berapa lama dia di sana, prestasinya apa saja,” jelas Taufik.

BAC 2025 menjadi alarm serius bahwa Indonesia butuh gebrakan besar, baik dalam pembinaan, strategi, maupun mental bertanding atlet, agar bisa kembali bersaing di level tertinggi.

PBSI Bidik Final Piala Sudirman 2025, Fokus pada Regenerasi dan Prestasi

Berita Populer

01

Viral Video Syur Ibu Guru Salsa Jember, Berikut Klarifikasinya

02

Hasto Resmi Ditahan KPK, Hasto : Saya Akan Terus Berjuang!

03

Sertijab Wali Kota Makassar, Appi-Aliyah Ajak Masyarakat Bersatu Bangun Kota

04

Penyerangan Sekelompok Bermotor Di Jalan Sungai Limboto Kota Makassar

05

Kepala Dusun di Maros Dibusur, Pelaku Belum Ditangkap

Topik Populer

Opini

Manyala Today

Lifestyle

Fun Fact

Video