Manyala.co – Timnas Indonesia U-23 menghadapi tantangan baru setelah Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengumumkan perubahan sistem penempatan pot untuk Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Keputusan yang diambil menjelang pengundian grup ini berpotensi menyulitkan langkah Garuda Muda dalam perjuangan menuju putaran final.
Perubahan Sistem Pot yang Jadi Kerugian untuk Indonesia
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-23 seharusnya masuk dalam pot unggulan pertama, menyusul performa luar biasa mereka di Piala Asia U-23 2024 dengan capaian hingga babak semifinal. Namun, AFC merevisi ketentuan teknis penempatan pot berdasarkan partisipasi dalam edisi sebelumnya.
Karena Indonesia baru saja mencatat debutnya di ajang tersebut dan absen pada dua edisi sebelumnya, AFC memindahkan posisi Garuda Muda ke pot 2. Dampaknya, Indonesia kini berpotensi tergabung dalam grup bersama raksasa Asia seperti Jepang, Korea Selatan, atau Uzbekistan.
Skema Kualifikasi yang Semakin Menantang
Dalam format kualifikasi edisi 2026, hanya juara grup yang dipastikan lolos otomatis ke putaran final. Sementara itu, lima posisi tambahan akan diperebutkan oleh lima runner-up terbaik dari seluruh grup. Artinya, Indonesia harus bersaing ketat dan menargetkan posisi puncak agar aman melangkah ke babak utama.
Masuknya Indonesia ke pot 2 menjadikan misi tersebut jauh lebih berat. Tantangan semakin besar karena tak hanya harus tampil konsisten, tetapi juga harus menghindari kekalahan dari tim-tim kuat yang kini bisa satu grup dengan mereka.
Vietnam Diuntungkan, China Pun Terkena Imbas
Sementara Indonesia dan China mengalami penurunan posisi ke pot 2, Vietnam tetap berada di pot 1. Posisi ini membuat Vietnam kemungkinan besar menghadapi grup yang lebih ringan.
Media Vietnam seperti Soha menyatakan optimisme tinggi bahwa Vietnam U-23 akan menghadapi lawan-lawan yang relatif lebih mudah. “Vietnam mungkin akan tergabung dengan tim-tim dari pot 2 seperti Indonesia, Iran, atau China yang dianggap tidak terlalu berat,” tulis Soha. Mereka juga menilai sebagian besar tim dari pot 3 dan 4, kecuali Oman, tidak cukup kompetitif untuk mengancam.
Kekhawatiran pun muncul di kalangan media Tiongkok, yang menilai keputusan ini dapat merusak peluang tim mereka. Soha mencatat bahwa sementara media China menunjukkan kecemasan, Vietnam justru semakin percaya diri menatap kualifikasi mendatang.
Pelatih Tetap Optimistis: Fokus dan Persiapan Adalah Kunci
Gerald Vanenburg, pelatih kepala Timnas U-23 Indonesia, merespons situasi ini dengan sikap realistis tapi tetap positif. Ia mengakui bahwa jalan yang harus ditempuh kini lebih sulit, namun percaya timnya bisa memberikan perlawanan yang kuat.
“Kami tidak menyangka akan turun ke pot 2, tapi kondisi ini tak akan menghentikan semangat kami. Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin agar bisa bersaing dan meraih hasil terbaik,” ujar Vanenburg.
Pertemuan Potensial dengan Vietnam di ASEAN U-23 2025
Sebelum menghadapi kualifikasi Piala Asia U-23, Timnas Indonesia dan Vietnam U-23 berpotensi saling berhadapan dalam turnamen Piala ASEAN U-23 2025 yang akan digelar di Indonesia pada bulan Juli mendatang.
Turnamen ini akan menjadi ajang penting untuk menguji kesiapan dan performa kedua tim. Selain sebagai pemanasan menuju laga kualifikasi yang lebih berat, Piala ASEAN juga bisa menjadi panggung untuk memperkuat mental dan strategi.