Manyala.co – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyoroti maraknya praktik parkir liar di kota yang dipimpinnya. Ia menyebut, keberadaan juru parkir tak resmi yang memungut bayaran di tempat umum, bahkan di area seharusnya bebas parkir seperti ATM, sudah sangat meresahkan warga.
“Ke ATM ada tukang parkir, padahal itu bukan tempat resmi. Di tempat yang seharusnya gratis pun masih saja dipungut. Ini tidak bisa dibiarkan,” tegas Munafri.
Parkir Liar Dinilai Tambah Beban Warga
Menurut Munafri, pungutan liar seperti ini justru memperburuk kondisi masyarakat yang kini tengah menghadapi tekanan ekonomi. Ia mengingatkan bahwa tugas pemerintah adalah meringankan beban rakyat, bukan sebaliknya.
“Masyarakat kita sudah susah, jangan ditambah lagi dengan pungutan yang tak semestinya. Ini menyangkut rasa keadilan,” ucapnya.
Aparat Pemkot Diminta Tanggap dan Terpadu
Munafri juga memberikan instruksi kepada seluruh aparatur Pemerintah Kota Makassar agar bergerak cepat dan responsif terhadap keluhan warga. Ia menekankan pentingnya kerja tim yang solid dan terkoordinasi.
“Tidak boleh ada program yang berjalan sendiri-sendiri. Semua harus bergerak dalam satu arah, satu tujuan. Kita harus hadir untuk rakyat,” ujarnya.
Ia menambahkan, dirinya tidak ingin lagi mendengar ada keluhan masyarakat yang diabaikan.
“Kalau ada laporan warga, harus langsung ditindaklanjuti. Jangan tunggu viral dulu baru sibuk,” tegas Munafri.
Dengan pernyataan ini, Munafri memastikan bahwa Pemkot Makassar akan mengambil langkah tegas terhadap segala bentuk pungutan liar, demi menciptakan kota yang lebih tertib dan nyaman bagi seluruh warganya.