Scroll ke bawah untuk membaca berita
Beranda / Fun Fact / Emas Masih Berlimpah di Bumi, Tapi Kebanyakan Tersembunyi di Tempat yang Tak Terjangkau

Emas Masih Berlimpah di Bumi, Tapi Kebanyakan Tersembunyi di Tempat yang Tak Terjangkau

Emas Masih Berlimpah di Bumi, Tapi Kebanyakan Tersembunyi di Tempat yang Tak Terjangkau
Bongkahan emas 4,1 Kg yang ditemukan Victoria 'Golden Triangle', barat laut Melbourne, Australia.(Mine Lab).

Manyala.co – Selama ribuan tahun, manusia telah terpesona oleh emas. Bukan semata karena kilaunya yang indah, tetapi juga karena kelangkaannya dan nilai simbolisnya sebagai lambang kemewahan, kekuasaan, serta kestabilan ekonomi. Tapi, seiring terus bertambahnya eksplorasi dan penambangan, satu pertanyaan masih sering muncul: seberapa banyak emas yang sebenarnya masih tersisa di dalam Bumi?

Asal Usul dan Persebaran Emas di Planet Kita

Emas bukanlah unsur yang terbentuk secara alami di dalam Bumi. Para ilmuwan meyakini bahwa emas berasal dari tabrakan dahsyat antara bintang neutron miliaran tahun lalu. Material langka ini kemudian menyatu dengan planet kita sejak masa pembentukannya.

Namun demikian, sebagian besar emas di Bumi justru berada jauh di luar jangkauan manusia: tersembunyi di inti planet. Royal Mint memperkirakan bahwa hampir 99 persen emas di planet ini terkunci di inti bumi—lokasi yang masih mustahil untuk dijangkau teknologi modern. Di kerak bumi sendiri, emas sangat langka, hanya sekitar empat bagian per satu miliar batuan, meski jika dihitung-hitung, jumlah totalnya bisa mencapai 441 juta ton. Sayangnya, kandungan ini sangat tersebar dan tidak ekonomis untuk ditambang.

Jumlah Emas yang Telah dan Belum Ditambang

Mengintip 10 Bunker Paling Aman di Dunia, dari Swiss hingga Amerika Serikat

Menurut data dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), hingga kini manusia telah menambang sekitar 206.000 ton emas. Namun, data dari World Gold Council menunjukkan angka yang sedikit lebih tinggi: 238.391 ton. Bila seluruh emas yang telah ditambang itu dicetak menjadi satu kubus padat, kubus tersebut akan memiliki sisi setinggi sekitar 22 meter.

Dari jumlah itu, sekitar separuhnya digunakan untuk perhiasan. Sisanya tersebar dalam bentuk simpanan moneter, seperti koin batangan, cadangan bank sentral, dan aplikasi industri.

Meski telah ditambang dalam jumlah besar, emas belum benar-benar habis. Masih ada potensi signifikan yang tersimpan di dalam perut bumi. USGS mencatat ada sekitar 70.550 ton cadangan emas yang masih bisa ditambang secara ekonomis. Sementara itu, World Gold Council memperkirakan angka yang sedikit lebih rendah, sekitar 60.370 ton, namun menambahkan bahwa ada sekitar 145.626 ton tambahan yang digolongkan sebagai sumber daya potensial, meskipun belum seluruhnya terkonfirmasi secara geologi.

Jika seluruh potensi tersebut digabungkan, maka total emas yang masih mungkin dieksplorasi dan dimanfaatkan bisa mencapai antara 277.000 hingga hampir 300.000 ton.

Negara-Negara yang Menguasai Cadangan Emas Terbesar

Ketika Indonesia Hampir Jadi Negara Monarki ala Jawa pada 1945

Dalam hal lokasi geografis, Rusia, Australia, dan Afrika Selatan merupakan negara-negara dengan cadangan emas terbesar yang belum dieksplorasi. Kondisi geologis di wilayah-wilayah tersebut membuatnya sangat potensial untuk penambangan dalam jangka panjang.

Namun, jika bicara soal produksi tahunan, China menempati posisi teratas sebagai negara produsen emas terbesar di dunia. Negara ini terus meningkatkan produksi dan memainkan peran kunci dalam memasok emas ke pasar global.

Emas dan Masa Depan Eksplorasi

Dengan terus meningkatnya kebutuhan industri dan peran emas dalam sistem keuangan global, eksplorasi emas masih akan menjadi sektor strategis. Tantangan ke depan bukan hanya soal mencari lokasi emas yang baru, tetapi juga mengembangkan teknologi penambangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Terlebih, dengan sebagian besar emas dunia yang terkunci di tempat yang sulit dijangkau, penemuan teknologi baru bisa menjadi kunci untuk membuka potensi besar yang selama ini tersembunyi di kedalaman bumi.

Banner Manyala
Indonesia Dinobatkan Sebagai Negara Paling Bahagia Versi Studi Global Alternatif

Topik Populer

Berita Terpopuler

Kolom

Olahraga

Turnamen Minisoccer Pemkot Makassar Resmi Bergulir, Sekda: Ajang Regenerasi Atlet Muda

Timnas Indonesia Hadapi Ujian Berat di Ronde 4, Panaskan Mesin Lawan Lebanon dan Kuwait

Indosiar Tayangkan Langsung Piala Presiden 2025: Jadwal Lengkap dan Rangkaian Turnamen

Indonesia Kalah dari Bahrain, Langkah Sulit di Perempat Final AVC Nations Cup 2025 Menanti

Indonesia Hadapi Bahrain Malam Ini di AVC Nations Cup 2025, Laga Penentu Juara Grup A

Indonesia Gagal ke Final Piala AFF U19 Putri 2025, Siap Rebut Peringkat Ketiga Lawan Myanmar

Bernardo Tavares Nilai Musim PSM Makassar Penuh Tantangan tapi Luar Biasa

Timnas Indonesia Tembus Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pot 3 Siap Hadapi Lawan Berat

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lolos ke Ronde 4, Drawing Digelar 17 Juli

Kabar 37 Pemain Argentina Berdarah Malaysia Jadi Sorotan, FAM Didesak Buka Data Keturunan

Garuda Dibungkam Samurai Biru 0-6, Indonesia Tetap Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Putri Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Grup A ASEAN Women’s Championship 2025

Jadwal Lengkap Laga Jepang vs Timnas Indonesia: Kapan Main dan Disiarkan di TV Mana?

Bukan Lamine Yamal, Cristiano Ronaldo Jagokan Dua Pemain PSG untuk Ballon d’Or 2025

Timnas Indonesia Siap Hadapi Tantangan Berat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Disingkirkan Ganda Indonesia, Wakil Malaysia: Rasanya Seperti Melawan Satu Stadion!

Dua Ganda Putra Indonesia Siap Tempur di Semifinal Indonesia Open 2025, Sabar/Reza Ingin Revans atas Ganda Malaysia

Kemenangan Tipis atas China Bawa Indonesia Semakin Dekat ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Penalti Ole Romeny Antar Indonesia Bungkam China 1-0 di SUGBK

Garuda Siap Buka Jalan ke Piala Dunia 2026, Laga Lawan China Disiarkan Langsung di RCTI

Lifestyle

Video Populer

× Advertisement
× Advertisement