Manyala.co – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa ide pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, atau Danantara, merupakan gagasan lama yang terinspirasi dari mendiang ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo. Hal ini disampaikan Prabowo saat bertemu dengan pimpinan media massa di Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu (6/7/2025).
“Cita-cita ini sudah lama, saya kira sudah lama, karena saya pun terinspirasi ini oleh, sekali lagi oleh almarhum ayahanda saya, seorang waktu itu dia ekonom, dia profesor ekonomi,” ujar Prabowo, dikutip dari kanal YouTube Kompas.com.
Menurut Prabowo, ayahnya yang juga pernah menjadi penasihat Presiden Soeharto sempat mengusulkan pembentukan badan pengelola dana terpusat seperti Danantara. Namun, usulan tersebut tidak mendapat persetujuan dari Presiden Soeharto pada waktu itu.
“Dia waktu itu menteri, penasihannya Presiden Soeharto, bolak-balik, kadang-kadang saya di meja makan, beliau cerita, beliau pulang dari ketemu Presiden, berusaha yakinkan Presiden untuk membentuk dana terpusat ini, hanya waktu itu tidak disetujui,” kenangnya.
Meski ide tersebut sempat ditolak, Prabowo mengaku terus mengingat pembicaraan-pembicaraan itu hingga akhirnya kini dapat mewujudkannya saat menjabat sebagai Presiden. “Jadi beliau cerita ke saya, saya mendengarkan saja. Rupanya sekian puluh tahun, jadi saya yang bisa, apa ya, bisa wujudkan, karena ini cita-cita banyak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan bahwa proses pembentukan Danantara sejatinya sudah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bahkan, menurutnya, rencana pembentukan undang-undang BUMN yang memungkinkan lahirnya Danantara sudah dipersiapkan sejak saat itu.
“Saya tahu pemerintah Pak Joko Widodo pun punya niat seperti ini, jadi saya sebetulnya tinggal meneruskan, bahkan rencana undang-undang BUMN yang memungkinkan adanya Danantara ini sebenarnya sudah dimulai di pemerintahan Pak Joko Widodo,” jelasnya.
Prabowo juga menanggapi pandangan publik yang menyebut proses pembentukan Danantara berlangsung cepat. Ia menegaskan bahwa percepatan tersebut dimungkinkan karena landasan hukumnya sudah dirancang sejak jauh hari. “Jadi sekarang dianggap, oh kok cepat sekali ya undang-undangnya? Itu sebenarnya prosesnya sudah lama, dan tinggal kita, ya mungkin namanya baru ada dan sebagainya,” tambahnya.
Sebelumnya, pada 24 Februari 2025, Presiden Prabowo secara resmi meluncurkan BPI Danantara di halaman Istana Kepresidenan, Jakarta. Lewat badan ini, pemerintah akan mengelola dan menginvestasikan sumber daya alam serta aset negara untuk mendukung proyek-proyek besar dan berkelanjutan bagi pembangunan Indonesia.