Manyala.co – Dalam misa pemakaman Paus Fransiskus yang berlangsung di Alun-Alun Santo Petrus pada Sabtu (26/4/2025), mendiang Paus dikenang sebagai pemimpin Gereja Katolik yang penuh kasih dan memiliki hati terbuka untuk semua umat.
Kardinal Giovanni Battista Re, yang memimpin misa tersebut, menyampaikan dalam homilinya bahwa Paus Fransiskus sepanjang hidupnya selalu berupaya dekat dengan semua orang, khususnya mereka yang mengalami penderitaan dan keterpinggiran.
“Beliau membangun hubungan langsung dengan banyak individu dan komunitas, menunjukkan perhatian tulus kepada mereka yang kesulitan, memberikan dirinya tanpa batas, terutama bagi mereka yang terpinggirkan dan paling kecil di antara kita,” ujar Kardinal Re.
“Beliau adalah paus di tengah umat, sosok yang hatinya selalu terbuka untuk semua,” lanjutnya, seperti dilansir AFP.
Kepedulian terhadap Pengungsi dan Kaum Miskin
Kardinal Re juga menyoroti dedikasi Paus Fransiskus dalam membela para pengungsi, migran, dan masyarakat miskin di seluruh dunia.
“Tak terhitung banyaknya tindakan dan seruan beliau dalam mendukung para pengungsi dan orang-orang yang terlantar,” ucapnya di hadapan puluhan ribu pelayat yang memadati Alun-Alun Santo Petrus, termasuk sejumlah pemimpin dunia. Di antaranya hadir Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang sempat berselisih pandangan dengan Paus terkait isu migran.
Dalam homilinya, Kardinal Re juga mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus selalu memandang Gereja sebagai “rumah untuk semua”.
“Beliau percaya bahwa Gereja adalah rumah terbuka untuk siapa saja, tempat di mana pintu-pintunya selalu siap menyambut, terlepas dari latar belakang kepercayaan atau kondisi hidup seseorang, dan tempat di mana luka-luka manusia dapat disembuhkan,” tuturnya.
Penyeru Perdamaian Dunia
Dalam konteks konflik global, Kardinal Re mengatakan bahwa Paus Fransiskus tak henti-hentinya mendorong upaya perdamaian. Ia menyerukan pentingnya “negosiasi yang jujur dan beralasan” demi mengakhiri kekerasan dan kehancuran yang terus terjadi di berbagai belahan dunia.
“Melihat perang yang terus berkecamuk dalam beberapa tahun terakhir, dengan segala horor, kematian, dan kehancurannya, Paus Fransiskus tak pernah lelah menyerukan perdamaian,” kata Kardinal Re.
Dihadiri Para Pemimpin Dunia
Misa pemakaman ini tercatat dihadiri 130 delegasi asing, termasuk 55 kepala negara, 14 kepala pemerintahan, serta 12 raja dari berbagai negara.
Selain Donald Trump, tampak pula Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Argentina Javier Milei, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Ketua Panita Penyambutan Paus Ke Indonesia September 2024 lalu Ignasius Jonan, hingga Menteri Hak Asasi dan Manusia Natalius Pigai, serta Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di antara para tokoh yang hadir untuk memberikan penghormatan terakhir.