Kebakaran besar yang melanda beberapa wilayah di Amerika Serikat sejak beberapa hari terakhir telah menyebabkan kerusakan parah. Ribuan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang terus menyebar di sejumlah negara bagian, termasuk California, Oregon, dan Colorado.
Menurut data terbaru, kebakaran besar yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat, sejak 7 Januari 2025 telah menghanguskan sekitar 10.000 rumah dan bangunan lainnya. Kebakaran ini juga menyebabkan setidaknya 10 orang tewas. Selain itu, kebakaran ini telah membakar lebih dari 5.000 hektar lahan
Kebakaran yang dipicu oleh suhu ekstrem dan kondisi kekeringan yang parah ini telah menghanguskan ribuan hektar lahan, serta merusak banyak rumah dan infrastruktur. Banyak warga yang terpaksa mengungsi akibat ancaman api yang semakin mendekat. Pemerintah setempat telah mengeluarkan peringatan darurat dan mengaktifkan jalur evakuasi untuk mengamankan penduduk yang terjebak di area terdampak.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (FEMA), kebakaran kali ini merupakan salah satu yang terburuk dalam sejarah belakangan ini, dengan api yang merambat sangat cepat akibat angin kencang dan suhu tinggi. Lebih dari 100.000 orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka, sementara ribuan petugas pemadam kebakaran terus berjuang melawan kobaran api yang belum bisa dipadamkan sepenuhnya.
Pihak berwenang memperkirakan kerugian materiil mencapai miliaran dolar, dan penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan. Sementara itu, sejumlah tokoh publik dan aktivis lingkungan mendesak pemerintah untuk meningkatkan langkah mitigasi terhadap perubahan iklim yang diduga menjadi faktor utama peningkatan kejadian kebakaran hutan ekstrem di berbagai wilayah.
Menurut laporan terbaru, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Los Angeles mencatat bahwa sebanyak 97 Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak oleh kebakaran hutan yang melanda wilayah California Selatan, Amerika Serikat.
Sebaran WNI yang terdampak meliputi: Pasadena: 60 orang, Altadena: 20 orang, Sylmar: 10 orang, Calabasas: 7 orang.
Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
KJRI Los Angeles telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi kebakaran dan mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, memantau perkembangan situasi, serta mematuhi arahan dari otoritas setempat.
Kebakaran ini menambah daftar bencana alam yang melanda Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, yang semakin memperlihatkan dampak nyata dari perubahan iklim global.
Komentar