Manyala.co – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kemandirian energi sebagai salah satu langkah strategis untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional. Ia meyakini bahwa jika Indonesia mampu mencapai swasembada energi, maka negara dapat menghemat hingga ratusan triliun rupiah yang selama ini terpakai untuk impor energi.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden dalam sambutan virtual saat meresmikan proyek produksi minyak Forel dan Terubuk yang berada di wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada Jumat (16/5/2025). Proyek ini menjadi tonggak penting dalam upaya pemerintah mewujudkan ketahanan energi nasional.
“Kalau kita bisa mandiri dalam energi, kita tak perlu lagi mengalirkan puluhan miliar dolar ke luar negeri. Uang itu bisa berputar di dalam negeri, dinikmati rakyat, dan menggerakkan ekonomi nasional,” ujar Prabowo.
Tak hanya soal energi, Prabowo juga menekankan bahwa kemandirian di sektor pangan sama pentingnya. Dalam situasi global yang penuh ketidakpastian, seperti krisis dan gangguan rantai pasok, negara harus mampu bertahan dengan sumber daya yang dimilikinya.
“Bangsa yang bisa mandiri dalam energi dan pangan adalah bangsa yang kuat. Tidak mudah diguncang oleh tekanan dari luar, dan bisa bertahan dalam kondisi apa pun,” tegasnya.
Proyek Perdana Kabinet Prabowo-Gibran, TKDN Nyaris 100 Persen
Proyek lifting minyak Forel dan Terubuk sendiri merupakan salah satu proyek strategis pertama yang diluncurkan pada masa pemerintahan kabinet Prabowo-Gibran. Dalam pelaksanaannya, proyek ini berhasil menunjukkan pencapaian luar biasa dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang hampir menyentuh angka 100 persen.
Presiden memberikan apresiasi tinggi terhadap kerja sama yang solid antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, serta PT Medco Energi Internasional Tbk dan Medco E&P yang terlibat langsung dalam pengerjaan proyek tersebut.
“Saya mengapresiasi semua pihak yang terlibat. Ini bukti bahwa putra-putri bangsa Indonesia mampu menguasai teknologi industri migas dan melaksanakannya dengan kualitas tinggi,” kata Prabowo.
Bangsa yang Kuat Harus Menguasai Teknologi
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengangkat isu strategis lainnya: penguasaan teknologi dan ekonomi. Ia mengingatkan bahwa di era modern, negara yang mampu mengendalikan teknologi dan sektor ekonomi akan memegang kendali masa depan.
Ia menekankan pentingnya agar kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak lagi jatuh ke tangan pihak asing seperti yang terjadi di masa lalu.
“Era sekarang adalah era penguasaan teknologi, terutama di bidang ekonomi. Inilah kunci masa depan bangsa,” ujarnya.
Dengan keberhasilan proyek minyak nasional ini, Prabowo menyebutnya sebagai sinyal positif bahwa Indonesia berada di jalur yang benar menuju masa depan cerah.
“Proyek ini membuktikan kita punya harapan besar. Dengan kekayaan alam dan kemampuan SDM yang kita miliki, masa depan Indonesia sangat menjanjikan,” pungkasnya.