Scroll ke bawah untuk membaca berita
Beranda / Politik / Djojohadikusumonomics: Perpaduan Warisan Pemikiran dan Kepemimpinan sebagai Arah Baru Ekonomi Nasional

Djojohadikusumonomics: Perpaduan Warisan Pemikiran dan Kepemimpinan sebagai Arah Baru Ekonomi Nasional

Djojohadikusumonomics: Perpaduan Warisan Pemikiran dan Kepemimpinan sebagai Arah Baru Ekonomi Nasional
Dalam rangka Dies Natalis FEB UI ke-67, FEB UI bekerjasama dengan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) mengadakan acara bedah buku dan pameran foto. (dok. yad.or.id).

Manyala.co – Di tengah ketidakpastian global dan ancaman krisis ekonomi yang melanda berbagai negara, Indonesia dinilai perlu merumuskan pendekatan ekonomi yang tidak semata-mata bergantung pada mekanisme pasar global. Dalam konteks ini, wacana tentang pentingnya memperkuat peran negara dan menjamin distribusi sumber daya vital kembali mengemuka.

Direktur Pusat Studi Islam dan Demokrasi (PSID), Nazar El Mahfudzi, mengusulkan satu konsep yang ia sebut sebagai Djojohadikusumonomics, sebuah pendekatan ekonomi-politik yang menggabungkan pemikiran ekonom nasional Soemitro Djojohadikusumo dengan gaya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto serta peran aktif Hasyim Djojohadikusumo dalam pemerintahan. Menurutnya, ini adalah momentum untuk mengembangkan politik ekonomi berbasis kekuatan domestik, bukan hanya mengejar pertumbuhan lewat investasi asing.

“Jika kita memahami Djojohadikusumonomics bukan semata strategi teknokratis, tetapi sebagai visi untuk membangun kedaulatan ekonomi nasional yang berbasis sumber daya dan peran negara, maka secara prinsip, hal ini tidak bertentangan dengan Islam,” ujar Nazar dalam keterangannya pada Sabtu, 7 Juni 2025.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pendekatan ini memiliki potensi untuk selaras dengan nilai-nilai keadilan sosial dalam Islam yang dalam sejarahnya selalu menekankan pentingnya distribusi kekayaan, perlindungan terhadap kelompok marginal, serta keberpihakan terhadap rakyat kecil.

“Islam tidak menolak kepemilikan pribadi (sebagaimana dalam borjuisme nasionalis), namun menolak akumulasi kapital tanpa distribusi. Dalam konteks ini, Islam berdekatan dengan kerakyatan revolusioner dalam hal keberpihakan kepada mustadh’afin (yang dilemahkan),” ujarnya.

Dukungan Nyata Pemkot Makassar untuk Film Doti: Angkat Budaya Lokal ke Layar Lebar

Nazar menyebut situasi global yang kini diliputi krisis sebagai peluang bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia untuk menegaskan kembali peran negara dalam ekonomi, khususnya dalam menjamin akses terhadap kebutuhan pokok seperti air, pangan, dan energi sektor-sektor yang kini rentan dikendalikan oleh oligarki internasional.

Dalam pandangan Islam, jelas Nazar, kehadiran negara dalam urusan ekonomi bukanlah sesuatu yang bertentangan dengan prinsip keadilan, selama negara tidak membiarkan mekanisme pasar menjadi alat eksploitasi.

“Islam menerima negara sebagai aktor ekonomi selama tidak membiarkan pasar menjadi alat penindasan, menjamin akses rakyat terhadap sumber daya pokok, dan mendorong keadilan sosial sebagai prinsip tata kelola,” jelasnya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa Djojohadikusumonomics perlu mengandung dimensi etik agar tidak terjebak menjadi agenda segelintir elit atau alat politik semata. Konsep ini harus mampu menjawab aspirasi dan kebutuhan mayoritas rakyat.

“Islam menolak kapitalisme predator maupun sosialisme totalitarian. Islam menawarkan etika distribusi dan partisipasi, di mana kekuasaan, kekayaan, dan pengetahuan harus dikelola dalam bingkai kebajikan kolektif (maslahah ‘ammah),” tambah Nazar.

Makassar Tingkatkan SDM Konstruksi, Wali Kota Munafri Dukung Sertifikasi Tenaga Kerja

Dengan demikian, apabila Djojohadikusumonomics berhasil mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme ekonomi dengan semangat kerakyatan dalam kerangka keadilan sosial, maka menurut Nazar, pendekatan ini bisa mendapatkan legitimasi dalam perspektif Islam. Ia bukan sekadar ideologi ekonomi baru, tetapi bisa menjadi sebuah ikhtiar kebangsaan yang berpijak pada etika publik.

“Jika Djojohadikusumonomics mampu menjembatani kepentingan nasionalis borjuis dan kerakyatan revolusioner dalam kerangka keadilan sosial, maka ia punya ruang legitimasi dalam Islam bukan sebagai ideologi sempurna, tetapi sebagai ikhtiar politik kebangsaan yang beretika,” pungkasnya.

Banner Manyala

Topik Populer

Berita Terpopuler

Kolom

Olahraga

Turnamen Minisoccer Pemkot Makassar Resmi Bergulir, Sekda: Ajang Regenerasi Atlet Muda

Timnas Indonesia Hadapi Ujian Berat di Ronde 4, Panaskan Mesin Lawan Lebanon dan Kuwait

Indosiar Tayangkan Langsung Piala Presiden 2025: Jadwal Lengkap dan Rangkaian Turnamen

Indonesia Kalah dari Bahrain, Langkah Sulit di Perempat Final AVC Nations Cup 2025 Menanti

Indonesia Hadapi Bahrain Malam Ini di AVC Nations Cup 2025, Laga Penentu Juara Grup A

Indonesia Gagal ke Final Piala AFF U19 Putri 2025, Siap Rebut Peringkat Ketiga Lawan Myanmar

Bernardo Tavares Nilai Musim PSM Makassar Penuh Tantangan tapi Luar Biasa

Timnas Indonesia Tembus Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pot 3 Siap Hadapi Lawan Berat

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lolos ke Ronde 4, Drawing Digelar 17 Juli

Kabar 37 Pemain Argentina Berdarah Malaysia Jadi Sorotan, FAM Didesak Buka Data Keturunan

Garuda Dibungkam Samurai Biru 0-6, Indonesia Tetap Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Putri Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Grup A ASEAN Women’s Championship 2025

Jadwal Lengkap Laga Jepang vs Timnas Indonesia: Kapan Main dan Disiarkan di TV Mana?

Bukan Lamine Yamal, Cristiano Ronaldo Jagokan Dua Pemain PSG untuk Ballon d’Or 2025

Timnas Indonesia Siap Hadapi Tantangan Berat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Disingkirkan Ganda Indonesia, Wakil Malaysia: Rasanya Seperti Melawan Satu Stadion!

Dua Ganda Putra Indonesia Siap Tempur di Semifinal Indonesia Open 2025, Sabar/Reza Ingin Revans atas Ganda Malaysia

Kemenangan Tipis atas China Bawa Indonesia Semakin Dekat ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Penalti Ole Romeny Antar Indonesia Bungkam China 1-0 di SUGBK

Garuda Siap Buka Jalan ke Piala Dunia 2026, Laga Lawan China Disiarkan Langsung di RCTI

Lifestyle

Video Populer

× Advertisement
× Advertisement