Manyala.co – TNI Angkatan Udara menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik Iran dan Israel. Persiapan tersebut meliputi penyediaan pesawat angkut jenis Hercules dan Boeing, serta pengerahan kru dan pasukan pendukung.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, mengungkapkan bahwa meskipun belum ada perintah resmi dari Mabes TNI, seluruh komponen di tubuh TNI AU sudah berada dalam posisi siaga. “Pesawat sudah kami siapkan, baik Hercules maupun Boeing. Kru dan pasukan juga telah disiapkan untuk menjalankan tugas evakuasi jika dibutuhkan,” ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Nyoman memastikan bahwa institusinya hanya tinggal menunggu instruksi. “TNI AU selalu siap menjalankan perintah pimpinan. Jika komando diberikan, maka kami akan langsung bergerak melaksanakan misi evakuasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan bahwa militer telah membentuk Crisis Response Team (CRT) yang terdiri dari 34 personel gabungan. Tim khusus ini disiapkan untuk membantu proses evakuasi WNI dari dua negara yang sedang dilanda ketegangan geopolitik tersebut.
Menurut keterangan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, CRT saat ini masih berada di Jakarta dan siap diberangkatkan kapan saja sesuai perkembangan situasi. “Mereka siap untuk dikerahkan baik ke wilayah konflik langsung maupun untuk membantu proses evakuasi saat WNI sudah tiba di bandara Indonesia,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima Kamis, 19 Juni 2025.
Merujuk data Kementerian Luar Negeri, terdapat total 578 WNI yang tinggal di Iran dan Israel. Rinciannya, 386 orang berada di Iran dan 192 orang di Israel. Dari jumlah tersebut, 115 orang di Iran dan 11 orang di Israel telah menyatakan kesiapan untuk dievakuasi ke Indonesia. Sebagian besar dari mereka diketahui merupakan pelajar dan mahasiswa yang tinggal di zona rawan konflik.
Evakuasi dari Iran dijadwalkan akan dimulai pada Jumat, 20 Juni 2025, pukul 07.00 waktu setempat (11.00 WIB), dengan rute menuju Baku, Azerbaijan. Di kota tersebut, para WNI akan transit selama dua malam sebelum diberangkatkan kembali ke Indonesia menggunakan pesawat komersial pada Minggu, 22 Juni 2025.
Sementara itu, proses evakuasi dari Israel akan melalui jalur udara dengan titik pemberangkatan dari Amman, Yordania. Waktu pelaksanaan evakuasi dari Israel masih dalam proses penyesuaian tergantung kondisi keamanan dan kesiapan logistik di lapangan.
Kristomei menekankan bahwa keberadaan TNI dalam misi ini merupakan bagian dari mandat konstitusional dalam melindungi seluruh warga negara Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. “Komitmen TNI adalah memberikan perlindungan maksimal terhadap WNI sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam kerangka kepentingan nasional,” pungkasnya.
Evakuasi ini merupakan respons cepat terhadap eskalasi konflik yang berpotensi membahayakan keselamatan warga Indonesia di luar negeri, dan menunjukkan kesiapan TNI sebagai garda terdepan dalam misi kemanusiaan internasional.