FBI, Departemen Luar Negeri AS, dan Pentagon telah menginstruksikan pegawai mereka untuk mengabaikan permintaan Elon Musk yang mengharuskan semua pegawai federal melaporkan pencapaian mingguan mereka atau menghadapi pemecatan. Permintaan ini, yang dikeluarkan oleh Kantor Manajemen Personalia (OPM), telah menimbulkan kebingungan dan penolakan di berbagai lembaga federal.
Beberapa serikat pekerja bahkan mengancam akan mengambil tindakan hukum, sementara sejumlah anggota parlemen mengkritik langkah tersebut sebagai ilegal dan tidak manusiawi. Meskipun demikian, beberapa departemen telah menginstruksikan pegawai mereka untuk mematuhi permintaan tersebut, menciptakan ketidakpastian di kalangan pegawai federal.
Elon Musk, yang memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, menyatakan bahwa permintaan tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi pegawai yang aktif dan kompeten.
Namun, Direktur FBI yang baru, Kash Patel, bersama dengan pimpinan Departemen Luar Negeri dan Pentagon, telah meminta staf mereka untuk mengabaikan instruksi tersebut, dengan alasan bahwa pekerjaan mereka bersifat sensitif dan memerlukan penanganan khusus.
Langkah Musk ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan Trump untuk merampingkan dan mengurangi ukuran birokrasi pemerintah federal. Namun, pendekatan tersebut telah memicu kritik luas, dengan banyak yang menilai bahwa metode ini tidak mempertimbangkan kompleksitas dan sensitivitas pekerjaan di berbagai lembaga pemerintah.