Manyala.co – Musim 2024/25 menjadi perjalanan yang penuh warna bagi PSM Makassar. Di tengah berbagai rintangan yang harus mereka hadapi sepanjang kompetisi, pelatih kepala Bernardo Tavares menilai timnya telah menunjukkan performa yang layak diapresiasi, baik di Liga 1 Indonesia maupun di kancah regional ASEAN Club Championship.
Dalam pernyataannya yang dikutip dari situs resmi Liga Indonesia pada Selasa (10/6), Tavares menyebut musim ini sebagai salah satu musim terbaik yang dilalui timnya, mengingat berbagai tantangan yang mereka hadapi sejak awal.
“Bagi saya, ini adalah musim yang luar biasa. Kami berhasil finis di posisi enam besar Liga 1 dan lolos hingga semifinal ASEAN Cup. Itu pencapaian yang patut dibanggakan,” ujar Tavares.
Pelatih asal Portugal itu menyoroti sejumlah hambatan berat yang dihadapi PSM sepanjang musim, mulai dari badai cedera, kehilangan pemain kunci, hingga status sebagai tim musafir yang membuat mereka nyaris tak pernah bermain di kandang sendiri.
“Sepanjang musim kami kehilangan banyak pemain penting. Cedera datang silih berganti, dan kami harus menempuh perjalanan jauh hampir setiap pekan. Situasinya seperti kami selalu menjadi tim tandang, tidak memiliki rumah sendiri,” sambungnya.
Memang, situasi “nomaden” menjadi cerita tersendiri dalam perjalanan PSM Makassar musim ini. Tidak adanya stadion yang benar-benar dapat digunakan sebagai kandang membuat skuad Juku Eja harus berpindah-pindah tempat, yang tentu saja berdampak pada performa dan kebugaran pemain.
Meski demikian, secara statistik, PSM tampil lebih baik dibandingkan musim sebelumnya. Mereka menutup Liga 1 musim 2024/25 di peringkat keenam klasemen akhir dengan torehan 13 kemenangan, 14 kali imbang, dan hanya tujuh kali menelan kekalahan. Sebagai perbandingan, pada musim 2023/24, PSM hanya mampu finis di posisi ke-11.
Sementara di kompetisi regional, perjalanan PSM di ASEAN Club Championship juga terbilang impresif. Mereka mampu melaju hingga babak semifinal, sebelum dihentikan oleh wakil Vietnam, Cong An Hanoi FC.
Tavares pun tak lupa memberikan apresiasi tinggi kepada para pemain dan suporter yang telah menunjukkan komitmen dan dukungan luar biasa sepanjang musim.
“Kerja keras para pemain musim ini patut dihormati. Saya juga sangat menghargai dukungan para suporter yang selalu hadir di tengah keterbatasan. Mereka bagian penting dari pencapaian kami,” tutupnya.
Musim ini mungkin bukan musim sempurna bagi PSM Makassar, tetapi dengan segala keterbatasan dan tekanan yang ada, pencapaian mereka jelas tidak bisa dipandang sebelah mata. Kini, publik menantikan langkah selanjutnya: apakah PSM akan mampu mempertahankan momentum ini untuk musim berikutnya?