Manyala.co – Di tengah dominasi maskulin dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia, hadir sosok perempuan tangguh yang memecah batas: Irjen Pol Dr. Rinny Shirley Theresia Wowor. Perempuan yang meniti karier sebagai psikolog di lingkungan Polri ini resmi naik pangkat menjadi Inspektur Jenderal Polisi, menjadikannya wanita pertama berlatar belakang psikologi yang mencapai pangkat bintang dua di institusi berseragam tersebut.
Kenaikan pangkat ini bukan sekadar simbol prestise, tapi juga mencerminkan dedikasi dan kontribusi panjang Rinny dalam membangun pemahaman psikologi strategis dalam sistem keamanan nasional. “Saya menerima amanah ini dengan rasa syukur dan tanggung jawab besar. Fokus saya tetap untuk memperkuat peran psikologi dalam tubuh Polri,” ungkapnya saat dikonfirmasi pada Jumat, 23 Mei 2025.
Lulusan program doktor psikologi dari Universitas Indonesia ini dikenal sebagai figur yang gigih mengintegrasikan ilmu psikologi dalam proses rekrutmen, asesmen personel, hingga penanganan isu-isu sensitif seperti kontra-radikalisasi. Langkah awal kariernya dimulai sejak bergabung sebagai perwira muda pada tahun 1997, dan perlahan menapaki berbagai jabatan penting di biro psikologi Polri.
Tak hanya di lingkungan kepolisian, kontribusi Rinny juga menjangkau ranah intelijen. Sejak 2019, ia dipercaya sebagai perwira tinggi Polri yang bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN). Saat ini, ia menjabat sebagai Sekretaris Umum di Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal), lembaga lintas instansi yang berperan penting menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Jejak intelektual dan karier Rinny memang tak bisa dipisahkan. Ia menyelesaikan studi doktoralnya di Universitas Indonesia pada 2016, menjadikannya polwan pertama yang meraih gelar doktor di bidang psikologi. Sejak itu, perannya dalam pengembangan sistem psikologi personel semakin diandalkan, termasuk dalam pengambilan kebijakan strategis.
Namun di balik pencapaian publiknya, ada dukungan kuat dari keluarga. Rinny merupakan istri dari Irjen Pol (Purn) Drs. Yazid Fanani, M.Si., mantan Kapolda Jambi dan Kalimantan Selatan serta mantan Gubernur PTIK. Pasangan ini dikenal sebagai panutan dalam keluarga Polri, sering terlibat dalam berbagai kegiatan pembinaan mental dan spiritual baik untuk anggota maupun masyarakat.
Mereka dikaruniai tiga putra yang juga mengikuti jejak kedua orangtuanya di Korps Bhayangkara, yakni Aditya Rizky Nugroho, Adira Rizky Nugroho, dan Andika Rizky Nugroho. Menariknya, Adira merupakan alumni Akpol angkatan ke-53 dan menyabet dua penghargaan bergengsi: Adhi Makayasa dan Karya Wira Nugraha Emas, menegaskan keberhasilan pendidikan dan nilai yang ditanamkan keluarga ini.
Rangkaian karier Rinny di Polri mencerminkan dedikasi panjang. Berikut beberapa posisi penting yang pernah ia emban:
- Pama Dispsi Polri (1998)
- Psikolog Pratama I Ropsi Polri (2002)
- Kaur Bag Psipol (2010)
- Kasubbaglekpsi Bagpsipers Ro Psi SSDM Polri (2014)
- Kasubbag Litpsi Bagpsipol Biro Psikologi SSDM Polri (2018)
- Pamen Baintelkam Polri penugasan di BIN (2019)
- Pati Baintelkam Polri penugasan di BIN (2023)
Di tengah tantangan dunia kepolisian yang masih sangat maskulin, Rinny menunjukkan bahwa perempuan bukan hanya mampu hadir, tapi juga memimpin. Ia membuka jalan bagi para perempuan muda, khususnya yang berasal dari latar belakang ilmu sosial dan psikologi, untuk percaya bahwa kontribusi mereka dibutuhkan dalam menjaga keamanan negara.
Rinny Wowor bukan hanya pejabat tinggi Polri, tetapi juga representasi keberhasilan lintas bidang: akademisi, praktisi, pemimpin keluarga, dan kini tokoh penting dalam sistem keamanan nasional. Kariernya menjadi bukti bahwa keilmuan psikologi bisa berdampingan dengan intelijen dan keamanan negara, menciptakan pendekatan yang lebih manusiawi, strategis, dan berkelanjutan.