Manyala.co – Presiden Joko Widodo memperlihatkan dokumen-dokumen pendidikan formalnya kepada sejumlah jurnalis dalam sebuah pertemuan di kediamannya di Sumber, Solo, Rabu (16/4). Aksi ini dilakukan di tengah maraknya isu mengenai keaslian ijazah miliknya.
Dalam kesempatan tersebut, ijazah dari berbagai jenjang pendidikan—mulai dari SD Negeri 112 Tirtoyoso, SMP Negeri 1 Solo, SMA Negeri 6 Solo, hingga Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM)—ikut ditunjukkan oleh Jokowi. Meski demikian, pengambilan gambar terhadap dokumen-dokumen tersebut tidak diizinkan.
“Saya tunjukkan ijazah saya dari SD sampai kuliah, tapi jangan difoto ya. Nilainya juga jangan dilihat, hahaha. Tapi waktu SMA saya juara umum, lho,” ujar Jokowi sambil tersenyum.
Presiden ke-7 RI ini juga menyebut bahwa sejumlah guru dan teman semasa sekolahnya masih ada. Sebagian besar dari mereka tinggal di Solo, walaupun ada juga yang berdomisili di luar kota. “Kalau guru SMA saya masih ada sekitar empat orang. Teman sekolah juga banyak yang masih di Solo,” katanya.
Dua Map Berisi Ijazah
Momen ini berlangsung sebelum Jokowi menerima kunjungan dari perwakilan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), kelompok yang sebelumnya sempat menggelar aksi demonstrasi di depan rumahnya.
Berdasarkan pantauan Merdeka.com, Jokowi terlihat membawa dua map. Satu berisi ijazah dari SD hingga SMA, sedangkan map berwarna hitam berisi ijazah dari UGM.
Menariknya, ijazah UGM yang diperlihatkan dinilai mirip dengan salah satu foto yang sebelumnya ramai dibagikan di media sosial. Namun saat diminta mengonfirmasi kesamaan tersebut, Jokowi tidak memberikan jawaban tegas. “Saya nggak tahu soal itu,” ujarnya singkat.
Pertimbangkan Jalur Hukum
Terkait tuduhan pemalsuan ijazah yang dinilainya sudah menyebar luas dan mencemarkan nama baik, Jokowi mengaku sedang mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum.
“Saya sedang pikir-pikir, karena ini sudah mengarah pada fitnah dan pencemaran nama baik. Saya mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum,” tegasnya.