Manyala.co – PSM Makassar harus segera melupakan kekalahan dari Bali United di pekan ke-30 Liga 1 2024/2025.
Bertanding di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (25/4/2025) malam, PSM menyerah 0-1 dari tamunya.
Namun, Laskar Pinisi tak punya banyak waktu untuk meratapi hasil buruk ini. Sebab, mereka akan menghadapi laga hidup-mati di leg kedua semifinal ASEAN Club Championship (ACC) 2024/2025 pada Rabu (30/4/2025) malam.
Pasukan Bernardo Tavares akan terbang ke Hanoi untuk menantang Cong An Ha Noi (CAHN) FC di Stadion Hang Day. Dengan waktu persiapan yang hanya tersisa tiga hari, PSM harus bergerak cepat memperbaiki kekurangan, terutama dalam hal penyelesaian akhir.
Saat melawan Bali United, PSM sebenarnya tampil dominan dengan melepaskan 19 tembakan. Sayangnya, hanya empat yang mengarah ke gawang, bahkan dua peluang emas hanya membentur mistar. Hasilnya, tak satu pun berbuah gol.
Bernardo Tavares mengakui bahwa efektivitas timnya masih bermasalah dan berjanji akan membenahinya.
“Kita akan perbaiki transisi permainan, tingkatkan akurasi penyelesaian akhir, dan juga lebih sering melakukan tembakan dari luar kotak penalti,” ujar Tavares dalam konferensi pers seusai laga.
Selain memperbaiki taktik, Tavares juga menekankan pentingnya memulihkan kondisi fisik para pemain, mengingat jarak tempuh ke Vietnam cukup jauh.
Ia pun menyayangkan keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menolak permintaan PSM untuk mengubah jadwal pertandingan melawan Bali United dan PSS Sleman.
Sementara di saat bersamaan, LIB justru mengakomodasi perubahan jadwal Madura United.
“Saya ingin pemain pulih. Menurut saya, keputusan tidak menerima perubahan jadwal itu tidak adil,” keluh Tavares, yang memegang lisensi kepelatihan AFC Pro.
Tavares juga berharap perjalanan tim ke Vietnam berjalan lancar tanpa kendala keterlambatan penerbangan, yang bisa mengganggu agenda latihan tim.
“Kalau sampai terlambat satu hari, itu akan mempersulit kami. Kita kan bukan punya jet pribadi,” katanya.
Soroti Kualitas Lapangan Latihan
Tak hanya masalah fisik dan taktik, Tavares turut menyoroti kualitas lapangan Stadion Kalegowa, Kabupaten Gowa, tempat mereka berlatih.
Menurutnya, kondisi lapangan yang kurang optimal membuat permainan PSM tidak maksimal.
Dalam laga kontra Bali United, perbedaan itu terlihat jelas: pemain PSM butuh hingga tiga sentuhan untuk menguasai bola, sementara lawan hanya perlu satu sentuhan.
“Saya harap kondisi lapangan latihan bisa diperbaiki. Karena dari latihan yang baik, pengambilan keputusan saat pertandingan juga akan lebih baik,” tegas Tavares.