Manyala.co – Perusahaan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) asal Korea Selatan, LG telah batal untuk membangun ekosistem baterai EV di Indonesia.
Hal itu karena LG bersama konsorsium perusahaannya menarik investasi US$ 7,7 miliar setara Rp 128,84 triliun (asumsi kurs Rp 16.856 per US$) di Indonesia. Proyek itu telah dicetuskan sejak tahun 2019 silam dan progres investasinya berlangsung alot.
Konsorsium ekosistem baterai EV yang direncanakan dibangun di Indonesia itu terdiri dari berbagai perusahaan seperti LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp hingga bersama badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia.
Dilansir dari Yonhap News Agency, konsorsium itu sudah memutuskan menarik proyek dan sudah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia.
Hal itu lantaran adanya potensi pergeseran dalam lanskap industri, yang bakal berujung pada perlambatan sementara permintaan EV global.
“Mertimbang kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek,” ucap salah satu pejabat dari LG Energy Solution dikutip pada Selasa (22/4/2025).
Meski demikian, konsorsium itu menarik investasinya di Indonesia, raksasa baterai EV itu tetap akan melanjutkan proyek baterai EV yang sudah berjalan dalam negeri bersama dengan Hyundai Motor.
Proyek merupakan pabrik baterai EV milik PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat. “Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang sudah ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group,” pungkasnya. (Istimewa)