Manyala.co – Menteri Hukum Republik Indonesia, Supratman Andi Agtas, menyampaikan pesan penting kepada para diaspora Indonesia di Rusia. Ia mengajak mereka untuk memanfaatkan masa studi sebaik mungkin dan nantinya kembali ke Tanah Air demi berkontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.
Pesan tersebut disampaikan Supratman saat bertemu dengan sejumlah diaspora Indonesia di Rusia dalam rangkaian kunjungan kerjanya pada Kamis, 16 Mei 2025. Dalam lawatan itu, Supratman juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Rusia terkait kerja sama dalam bidang regulasi hukum organisasi non-profit.
“Pemerintah mendukung sepenuhnya adik-adik semua untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Tapi jangan lupa, setelah selesai, kembalilah untuk membangun negeri ini,” ujar Supratman dalam pertemuan tersebut, seperti yang disiarkan dalam keterangan resmi pada Sabtu (17/5).
Ajakan tersebut disambut positif oleh diaspora yang hadir. Ketua Diaspora Indonesia di Rusia, Andre Septiyanto, mengungkapkan harapannya agar pemerintah Indonesia memberikan dukungan lebih kepada WNI yang sedang berada di luar negeri, terutama dalam bentuk regulasi dan kebijakan yang memudahkan mobilitas serta kontribusi mereka.
“Kami berharap pemerintah bisa memfasilitasi dan memberikan kemudahan kepada warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, baik dalam hal administrasi, regulasi, maupun kebijakan strategis lainnya,” ungkap Andre.
Sementara itu, Teguh Imannullah, salah satu mahasiswa doktoral asal Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Peter the Great St. Petersburg Polytechnic University, turut menyampaikan aspirasinya. Teguh tengah meneliti bidang composite materials, yang menjadi bagian penting dalam pengembangan teknologi luar angkasa dan tergolong spesialisasi langka.
Ia menilai, kolaborasi riset antara Indonesia dan Rusia perlu diperkuat agar lulusan luar negeri seperti dirinya bisa berkontribusi secara maksimal di dalam negeri. “Dengan kerja sama riset yang terbangun secara kuat, mahasiswa Indonesia tidak hanya bisa kembali pulang, tapi juga mendapat ruang yang sesuai dengan keahlian mereka,” tutur Teguh.
Ia percaya bahwa dengan perhatian serius dari pemerintah terhadap pendidikan dan riset, para pelajar Indonesia di luar negeri memiliki potensi besar untuk mendukung kemajuan teknologi dan industri strategis nasional.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara diaspora dan pemerintah, sekaligus menjadi pengingat bahwa investasi pendidikan yang dijalani di luar negeri semestinya berakhir di pangkuan Ibu Pertiwi, bukan semata-mata untuk karier pribadi di luar negeri. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menyiapkan ruang dan kebijakan yang mendukung kembalinya para diaspora demi kemajuan bersama.