Manayala.co – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa seluruh proses seleksi masuk SMA Taruna Nusantara harus dilakukan secara murni, tanpa praktik jalur titipan atau rekomendasi. Hal itu ia sampaikan saat meninjau langsung pelaksanaan seleksi akademik di Jakarta, Jumat (25/4/2025).
“Tidak boleh lagi ada praktik-praktik lama seperti titipan atau rekomendasi. Semua peserta harus berkompetisi secara adil, berdasarkan kemampuan mereka masing-masing,” ujar Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta.
Prasetyo, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara (LPTTN), menyampaikan pernyataan ini usai memantau langsung jalannya tes akademik untuk penerimaan siswa baru SMA Taruna Nusantara tahun ajaran 2025–2026 di Universitas Terbuka, Rawamangun, Jakarta.
“Ini adalah bagian dari rangkaian seleksi. Hari ini kita melaksanakan tes offline, setelah sebelumnya ada tahapan seleksi online,” jelasnya.
Seleksi akademik ini digelar serentak di 39 Unit Layanan Universitas Terbuka di seluruh Indonesia. Selain tes akademik, peserta juga akan mengikuti psikotest dan tes kesehatan jasmani, sebagai bagian dari proses seleksi menyeluruh.
Prasetyo menekankan bahwa kombinasi antara kemampuan akademik, mental, dan kesehatan jasmani menjadi syarat utama karena SMA Taruna Nusantara bertujuan mencetak generasi penerus bangsa yang unggul secara intelektual, berkarakter kuat, dan sehat jasmani.
Ia juga menjelaskan alasan pemilihan Universitas Terbuka sebagai lokasi seleksi, yakni karena jangkauannya yang luas dan kesiapan fasilitasnya.
Menurut Prasetyo, kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto — saat masih menjabat Menteri Pertahanan — yang menekankan pentingnya proses seleksi yang sederhana, transparan, dan memberikan kesempatan merata bagi seluruh anak bangsa dari berbagai daerah.
“Salah satu pesan Bapak Prabowo yang kami pegang erat adalah bahwa seleksi ini harus bebas biaya,” tambahnya.
Sebagai informasi, SMA Taruna Nusantara merupakan sekolah menengah berasrama penuh yang kini memiliki tiga kampus, yaitu di Magelang, Cimahi, dan Malang.