Jumlah surat pernyataan minat investasi (Letter of Intent/LoI) di Ibu Kota Nusantara (IKN) mengalami penurunan signifikan dari sekitar 500 menjadi 200. Dari jumlah tersebut, hanya 40 yang telah melanjutkan ke tahap perjanjian kerja sama.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN (OIKN), menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh proses seleksi yang ketat untuk memastikan keseriusan calon investor. Menurutnya, dari 500 lebih LoI yang diterima, sekitar 200 menunjukkan minat investasi nyata, sementara sisanya lebih tertarik menjadi kontraktor atau pemasok.
Meskipun terjadi penurunan jumlah LoI, Agung menekankan bahwa fokus utama adalah pada realisasi investasi yang konkret. Hingga saat ini, investasi langsung dari sektor swasta di IKN telah mencapai Rp58,4 triliun, yang diperoleh melalui delapan kali groundbreaking selama tahun 2023 dan 2024.
Sebelumnya, pada November 2024, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa meskipun target investasi sebesar Rp100 triliun belum tercapai, minat investasi di IKN terus meningkat dengan lebih dari 500 LoI yang masuk.
Namun, hingga Agustus 2024, realisasi investasi baru mencapai sekitar Rp58 triliun, yang merupakan akumulasi dari delapan kali groundbreaking proyek swasta. Presiden Joko Widodo saat itu menekankan pentingnya optimisme dan seleksi ketat terhadap minat investasi yang masuk untuk mencapai target investasi Rp100 triliun.
Penurunan jumlah LoI ini mencerminkan upaya pemerintah dalam memastikan hanya investor yang serius dan berkomitmen yang terlibat dalam pembangunan IKN, guna menjaga kualitas dan keberlanjutan proyek tersebut.