Scroll ke bawah untuk membaca berita
Beranda / Nasional / Papua Tolak Makanan Bergizi Gratis, Lebih Pilih Pendidikan Gratis

Papua Tolak Makanan Bergizi Gratis, Lebih Pilih Pendidikan Gratis

Papua Tolak Makanan Bergizi Gratis, Lebih Pilih Pendidikan Gratis

Penolakan program makan siang gratis datang dari para murid sekolah di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, dan Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Di Papua, program MBG ini dijalankan oleh TNI. Itu juga menjadi satu alasan untuk menolak makan siang gratis ini. Ketidakpercayaan (distrust) kepada militer Indonesia demikian tinggi. Jangankan makan siang, ketika riset lapangan, saya mendengar orang tidak mau berobat ke rumah sakit karena takut “disuntik mati.”

Terlepas dari alasan itu, tuntutan murid-murid dari dua kabupaten di Papua ini masuk akal. Pendidikan gratis lebih masuk akal ketimbang makan gratis. Tapi bukankah selama ini pendidikan sudah gratis? Secara teoritik, iya. Namun masih banyak pungutan ini dan itu sehingga sekolah menjadi mahal juga.

Pemerintahan yang sekarang berkuasa memang sedang menerapkan pengetatan ikat pinggang secara besar-besaran (austerity measures). Mereka butuh penerimaan lebih besar dan penghematan.

Dari sisi penerimaan, PPN 12% memang ditunda. Namun, saya mendengar kalangan bisnis diam-diam tetap menerapkannya karena ketidakpastian aturan. Kalau tidak dipungut, ya kalau nanti beneran dicabut. Kalau nggak? Kita harus bayar plus dendanya. Itu yang dikatakan kepada saya.

Pemkot Makassar Rombak Struktur, Wali Kota Ingin Kerja Cepat dan Terukur

Di sisi lain, pengeluaran dihemat. Dalam hal ini, subsidi dipotong. Beras bansos tidak akan dibagikan lagi. Gas elpiji 3 kg (gas melon) diperketat subsidinya. Alasannya, banyak orang kaya memanfaatkannya.

Berita buruk untuk pegawai negeri. Gaji ke 13 tidak akan diberikan. THR pun tidak dibayar penuh. Untuk para dosen, tukin juga tidak akan diberikan. Dan, kementrian-kementrian dituntut melakukan penghematan. Sementara jumlah kementriannya bertambah dan menjadi gendut sehingga pengeluarannya membengkak.

Namun, ditengah-tengah austerity measures ini ada yang mendapat tambahan. Itu adalah militer.

Kasad sudah mengumumkan bahwa pada tahun ini akan ada 5 Kodam baru dibentuk. Jika ada 5 Kodam baru, setiap Kodam punya paling tidak 2 Korem; setiap Korem membawahi paling tidak 10 Kodim; setiap Kodim paling tidak membawahi 12 Koramil. Nah, hitung sendiri dan, ini pengeluaran yang abadi (perennial) karena prajurit dan keluarganya harus dikasih makan dan ditanggung kesejahteraannya hingga dia pensiun.

Mengapa harus menambah jumlah tentara ketika rakyat banyak justru harus mengetatkan ikat pinggang? Ini adalah soal kebijakan.

DPD KNPI Makassar Bantu Bentuk Karakter Remaja Pannampu untuk Lomba Kelurahan Terpadu Nasional 2025

Sebagai warga, saya kira, Anda sekalian boleh menilai apakah ini kebijakan yang tepat? Apakah kita memerlukan ini? Mana yang harus diprioritaskan? Makan siang atau pendidikan gratis? Subsidi untuk rakyat atau memperbesar jumlah militer untuk pertahanan negara? Kalau untuk pertahanan, apakah kita memiliki ancaman yang serius?

Sumber : SuaraPapua.com, Antaranews.com

Banner Manyala

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Topik Populer

Berita Terpopuler

Kolom

Olahraga

Turnamen Minisoccer Pemkot Makassar Resmi Bergulir, Sekda: Ajang Regenerasi Atlet Muda

Timnas Indonesia Hadapi Ujian Berat di Ronde 4, Panaskan Mesin Lawan Lebanon dan Kuwait

Indosiar Tayangkan Langsung Piala Presiden 2025: Jadwal Lengkap dan Rangkaian Turnamen

Indonesia Kalah dari Bahrain, Langkah Sulit di Perempat Final AVC Nations Cup 2025 Menanti

Indonesia Hadapi Bahrain Malam Ini di AVC Nations Cup 2025, Laga Penentu Juara Grup A

Indonesia Gagal ke Final Piala AFF U19 Putri 2025, Siap Rebut Peringkat Ketiga Lawan Myanmar

Bernardo Tavares Nilai Musim PSM Makassar Penuh Tantangan tapi Luar Biasa

Timnas Indonesia Tembus Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pot 3 Siap Hadapi Lawan Berat

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lolos ke Ronde 4, Drawing Digelar 17 Juli

Kabar 37 Pemain Argentina Berdarah Malaysia Jadi Sorotan, FAM Didesak Buka Data Keturunan

Garuda Dibungkam Samurai Biru 0-6, Indonesia Tetap Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Putri Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Grup A ASEAN Women’s Championship 2025

Jadwal Lengkap Laga Jepang vs Timnas Indonesia: Kapan Main dan Disiarkan di TV Mana?

Bukan Lamine Yamal, Cristiano Ronaldo Jagokan Dua Pemain PSG untuk Ballon d’Or 2025

Timnas Indonesia Siap Hadapi Tantangan Berat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Disingkirkan Ganda Indonesia, Wakil Malaysia: Rasanya Seperti Melawan Satu Stadion!

Dua Ganda Putra Indonesia Siap Tempur di Semifinal Indonesia Open 2025, Sabar/Reza Ingin Revans atas Ganda Malaysia

Kemenangan Tipis atas China Bawa Indonesia Semakin Dekat ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Penalti Ole Romeny Antar Indonesia Bungkam China 1-0 di SUGBK

Garuda Siap Buka Jalan ke Piala Dunia 2026, Laga Lawan China Disiarkan Langsung di RCTI

Lifestyle

Video Populer

× Advertisement
× Advertisement