Manyala.co – Komjen Pol. Prof. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M.H., M.B.A., merupakan salah satu perwira tinggi Polri yang menonjol, bukan hanya karena pangkatnya yang mencapai bintang tiga, tetapi juga karena latar belakang pendidikannya yang berbeda dari mayoritas jenderal polisi lain. Bukan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), Rudy justru menapaki kariernya melalui Sekolah Perwira Polri atau kini dikenal sebagai Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), dan lulus pada tahun 1993.
Jejak karier Rudy di Kepolisian Republik Indonesia cukup panjang dan mengesankan. Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah ketika ia dipercaya mengisi jabatan di luar institusi Polri sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (Sekjen KKP RI). Penunjukan tersebut dilakukan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Rudy resmi mulai menjabat sejak 24 November 2023.
Sebelum menduduki posisi strategis di KKP, Rudy diketahui menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Banten selama hampir tiga tahun, tepatnya dari 10 Desember 2020 hingga 23 November 2023. Selama di Polri, Rudy pernah menempati sejumlah posisi strategis, mulai dari Kasubbid Peraturan di Divisi Binkum, hingga Kepala Bagian Pengamanan Divpropam Polri, dan Kapolres di berbagai wilayah termasuk Cimahi dan Jakarta Barat.
Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada tahun 2016, kemudian menjadi Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim (2017), serta Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim (2018). Kariernya terus menanjak, hingga pada tahun 2019 ia menjabat sebagai Widyaiswara Utama di Sespim Polri, lalu diangkat menjadi Kepala Divisi Hukum Polri.
Selain dikenal sebagai perwira tinggi, Rudy juga memiliki latar belakang akademik yang mentereng. Ia dikukuhkan sebagai guru besar oleh Universitas Lampung (Unila), menjadikannya satu dari sedikit jenderal polisi aktif yang menyandang gelar profesor.
Untuk urusan kekayaan, Rudy Heriyanto melaporkan hartanya terakhir kali ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 12 Maret 2025 melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Total kekayaan yang dimilikinya tercatat sebesar Rp4.019.712.621 setelah dikurangi utang. Aset terbesarnya berasal dari kepemilikan tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan nilai mencapai lebih dari Rp3,2 miliar. Tanah dan bangunan miliknya mencakup lahan di Temanggung, Bekasi, Bandung, Kuningan, Bogor, Karanganyar, dan beberapa daerah lainnya.
Selain aset properti, Rudy juga memiliki sejumlah kendaraan bermotor mewah, termasuk Toyota Alphard, Toyota FJ Cruiser, dan Toyota Land Cruiser. Total nilai kendaraan yang dimilikinya mencapai lebih dari Rp1,5 miliar. Ia juga memiliki simpanan dalam bentuk kas dan setara kas senilai lebih dari Rp1,8 miliar, surat berharga senilai Rp422 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp425 juta. Namun, ia juga tercatat memiliki utang sebesar Rp3,38 miliar.
Berikut ini adalah daftar riwayat jabatan Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho:
- Sekretaris Jenderal KKP (24 November 2023 – sekarang)
- Kapolda Banten (10 Desember 2020 – 23 November 2023)
- Kadivkum Polri (2 September 2019 – 9 Desember 2020)
- Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri (20 Juni 2019 – 1 September 2019)
- Dirtipideksus Bareskrim Polri (8 Maret 2018 – 19 Juni 2019)
- Dirtipidter Bareskrim Polri (25 Agustus 2017 – 7 Maret 2018)
- Dirreskrimum Polda Metro Jaya (22 Juli 2016 – 24 Agustus 2017)
- Kapolres Metro Jakarta Barat (13 Mei 2015 – 21 Juli 2016)
Rudy juga pernah dipercaya memimpin berbagai unit di bidang hukum dan pengawasan internal Polri, termasuk sebagai Kasubbagsun Undang-Undang Divkum Polri dan Kaden C Ropaminal Divpropam Polri. Pengalamannya yang luas dalam bidang hukum, kriminalitas, dan pengawasan internal menjadi modal penting saat ia dipercaya mengemban tugas di kementerian teknis seperti KKP.
Melihat perjalanan karier dan rekam jejaknya, tidak heran jika Komjen Rudy Heriyanto menjadi contoh dari keberhasilan seorang perwira non-Akpol yang mampu menembus posisi strategis nasional. Perjalanan kariernya membuktikan bahwa profesionalisme dan dedikasi tetap menjadi faktor utama dalam meniti karier di tubuh Polri maupun pemerintahan.