Manyala.co – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa keberhasilan sistem pembayaran QRIS menembus pasar internasional menjadi bukti nyata bahwa Indonesia tidak lagi sekadar menjadi konsumen, melainkan juga produsen teknologi digital yang diakui secara global.
“QRIS bukan hanya andalan di dalam negeri, tetapi kini sudah bisa digunakan di beberapa negara Asia seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Bahkan dalam waktu dekat akan merambah Jepang dan Korea Selatan,” ujar Gibran melalui video resmi yang dirilis oleh Sekretariat Wakil Presiden, Minggu (19/5/2025).
QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang dikembangkan oleh Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), disebut Gibran sebagai bentuk nyata kemandirian Indonesia di bidang sistem keuangan digital. Inovasi ini dinilai mampu memperkuat kedaulatan nasional dalam menghadapi era ekonomi digital.
Gibran pun mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut industri keuangan sebagai garda depan dalam menjaga kedaulatan negara. Menurutnya, QRIS merupakan bagian integral dari ekosistem tersebut.
“QRIS bukan sekadar alat transaksi, tetapi juga simbol dari kemampuan kita membangun sistem keuangan nasional yang kuat,” jelasnya.
Lebih jauh, Wapres menyoroti peran QRIS dalam mempercepat inklusi keuangan di Indonesia, terutama bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sistem pembayaran berbasis kode QR ini memungkinkan transaksi tanpa perlu uang tunai, kartu debit/kredit, atau mesin EDC, sehingga sangat membantu pedagang kecil dan pelaku usaha rumahan.
“QRIS tidak hanya mempermudah konsumen, tapi juga memberikan solusi efisien bagi pedagang kaki lima hingga pelaku usaha rumahan,” kata Gibran.
Ia juga memaparkan bahwa lebih dari 93 persen merchant pengguna QRIS saat ini berasal dari kalangan UMKM, menandakan tingginya adopsi teknologi digital di sektor tersebut.
Gibran pun mengajak seluruh pihak untuk terus mendukung dan mengembangkan inovasi teknologi dalam negeri seperti QRIS, demi terwujudnya sistem ekonomi yang inklusif dan berdaulat.