Warga Makassar bersama mahasiswa, aktivis, dosen, pengusaha, dan ormas Islam berkumpul untuk mengikuti sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Vaan In Sky, Kecamatan Mariso, Minggu, (23/2).
Acara ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pemenuhan gizi masyarakat.
Dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi dan perwakilan Tenaga Ahli Utama Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha, kegiatan ini sukses menarik perhatian sekitar 300 peserta yang antusias mendengarkan penjelasan terkait program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakilnya Gibran Rakabuming Raka ini.
Ashabul Kahfi menjelaskan bahwa MBG bukan hanya sekadar program pemberian makanan bergizi, tetapi juga langkah strategis untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia.
“Tujuan utama program ini adalah peningkatan SDM. Ketika SDM kita meningkat, maka kesejahteraan masyarakat juga akan ikut meningkat,” ujar Ashabul.
Ia menambahkan bahwa program serupa telah dilaksanakan di berbagai negara seperti Amerika, India, Inggris, dan Etiopia dengan nama yang berbeda-beda.
Secara global, sudah ada 418 juta orang yang menikmati manfaat program ini. Untuk Indonesia, target tahun 2025 adalah mencapai 17,89 juta penerima manfaat, dengan pencapaian bertahap hingga Mei mendatang.
Sasaran utama program MBG adalah kelompok rentan, seperti anak usia di bawah lima tahun (balita), siswa sekolah dari jenjang SD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Anak balita diprioritaskan karena masa pertumbuhan mereka sangat kritis; jika kekurangan gizi pada usia ini tidak ditangani, dampaknya akan dirasakan seumur hidup.
Sementara itu, siswa sekolah menjadi sasaran kedua karena pendidikan yang baik harus didukung oleh asupan gizi yang optimal.
“Untuk ibu hamil dan menyusui, program ini penting agar anak lahir dalam kondisi sehat dan tidak prematur,” tambah Ashabul.
Pelaksanaan MBG memerlukan kerja sama lintas sektor, termasuk ahli gizi, chef, dan UMKM lokal. Ashabul menjelaskan bahwa setiap Sentra Penyediaan Pangan Gratis (SPPG) akan menyiapkan makanan bergizi untuk 3.000 penerima setiap harinya.
Menu yang disediakan sederhana namun bernutrisi, seperti nasi, telur, ayam, sayur, dan buah. Namun, skala besar seperti ini membutuhkan modal besar serta pengawasan ketat.
Lebih lanjut, Ashabul menekankan bahwa program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada penerima, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal melalui kemitraan dengan petani, nelayan, dan peternak.