Manyala.co – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggali peluang kerja sama pembiayaan antara Bank Dunia, BUMN, dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Topik tersebut menjadi bagian dari diskusi Sri Mulyani saat bertemu Chief Financial Officer Bank Dunia Anshula Kant dan Treasurer Bank Dunia Jorge Familiar. Dalam pertemuan itu, mereka mengeksplorasi berbagai potensi pemanfaatan instrumen pembiayaan inovatif, termasuk upaya mendorong keterlibatan lebih luas dari sektor swasta dalam mendukung pembiayaan proyek strategis nasional.
“Potensi kolaborasi pembiayaan antara Bank Dunia, BUMN, dan Danantara menjadi salah satu bahasan penting dalam pertemuan kami,” ungkap Sri Mulyani, dikutip dari akun Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat.
Ia menekankan bahwa skema pembiayaan ini diharapkan dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti pengembangan transportasi publik, pengelolaan sampah, hingga penyediaan air bersih. Namun, Sri Mulyani menegaskan pentingnya tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam pelaksanaan pembiayaan tersebut.
“Pertemuan dengan Anshula Kant dan Jorge Familiar menjadi momen yang sangat baik untuk memperkuat kemitraan strategis antara Indonesia dan Bank Dunia,” tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, BPI Danantara bersama Qatar Investment Authority (QIA) akan mengelola dana sebesar 4 miliar dolar AS. Dana tersebut merupakan hasil kontribusi bersama dari Indonesia dan Qatar, masing-masing sebesar 2 miliar dolar AS, yang akan difokuskan untuk investasi di sektor-sektor penting seperti hilirisasi industri, kesehatan, energi terbarukan, teknologi, serta bidang-bidang lain yang dianggap strategis oleh pengelola dana.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyatakan pihaknya siap mengawal realisasi investasi ini dan menyambut baik kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Qatar melalui pembentukan dana bersama tersebut.