Manyala.co – Di tengah ketidakpastian global, Indonesia justru mencatatkan tonggak sejarah penting di sektor pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa stok beras nasional mencapai angka fantastis 3,51 juta ton pada awal Mei 2025 rekor tertinggi sejak lebih dari setengah abad terakhir.
“Ini stok beras tertinggi dalam sejarah sejak berdirinya Bulog tahun 1969. Sepanjang yang saya ketahui, belum pernah ada cadangan sebesar ini, apalagi semuanya berasal dari produksi dalam negeri tanpa impor,” kata Amran dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/5/2025).
Yang menarik, jumlah ini jauh melampaui capaian era swasembada pangan pada 1984, ketika stok beras hanya sekitar 2,4 juta ton meski jumlah penduduk saat itu masih sekitar 100 jutaan. Kini, dengan populasi Indonesia mencapai 280 juta jiwa, peningkatan stok ini menjadi prestasi tersendiri.
Sebagai pembanding, pada bulan yang sama tahun lalu (Mei 2024), total stok beras nasional hanya mencapai sekitar 1,46 juta ton. Artinya, ada lonjakan signifikan dalam waktu satu tahun.
Strategi Nasional Dorong Produksi
Kementerian Pertanian menyebut keberhasilan ini tak lepas dari sejumlah langkah strategis, seperti intensifikasi lahan, program pompanisasi di Jawa, dan proyek perbaikan jaringan irigasi di luar Jawa. Semua upaya ini dijalankan secara masif dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto.
“Serapan gabah dari petani saat ini berjalan stabil, rata-rata 50 ribu ton per hari. Kalau ini konsisten, dalam dua hingga tiga pekan ke depan kita bisa tembus 4 juta ton,” ujar Mentan optimistis.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dalam proses pengadaan. Ia menegaskan, tidak boleh ada toleransi terhadap beras berkualitas buruk yang bisa menghambat proses distribusi dan cadangan.
“Proses pengadaan harus tetap memperhatikan mutu. Jangan sampai karena satu-dua ton gabah rusak, seluruh sistem terganggu. Kualitas itu harga mati,” katanya tegas.
Kedaulatan Pangan Bukan Lagi Wacana
Mentan Amran menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil nyata dari kerja terkoordinasi lintas kementerian dan dukungan masyarakat petani. Menurutnya, keberhasilan ini menjadi simbol bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju kemandirian pangan.
“Pertanian bukan hanya urusan produksi, tapi soal kedaulatan bangsa. Kita buktikan bahwa tanpa impor pun kita bisa bertahan, bahkan mencetak rekor,” pungkasnya.