Manyala.co – Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan Lukminto, ditangkap oleh tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa malam, 20 Mei 2025. Penangkapan ini merupakan bagian dari penyidikan atas dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit dari beberapa bank kepada perusahaan tekstil tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, menyampaikan bahwa saat ini Iwan masih berstatus sebagai saksi dan sedang diperiksa secara mendalam oleh penyidik. Iwan diterbangkan ke Jakarta usai diamankan dari Jalan Tondano, Solo, dan kini menjalani pemeriksaan intensif di kantor Kejagung.
Penyidikan oleh Kejagung melibatkan empat bank sebagai pemberi pinjaman, yang terdiri dari tiga bank daerah dan satu bank milik negara, dengan nilai kredit yang diproses diperkirakan mencapai Rp 3,6 triliun. Meski disebut menerima pencairan dana dari berbagai lembaga keuangan, fokus penyelidikan saat ini adalah pada bank-bank milik pemerintah karena dana yang disalurkan tergolong sebagai bagian dari keuangan negara atau daerah, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003.
Hingga kini, status hukum Iwan masih dalam tahap penyidikan awal dan belum ada penetapan tersangka. Kejagung menyebut bahwa mereka masih mendalami konstruksi perkara, termasuk potensi kerugian negara akibat transaksi tersebut.
Sebelumnya, Sritex telah diputuskan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang berdasarkan putusan nomor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Putusan tersebut mencakup empat entitas, termasuk Sritex dan anak usahanya, yang dianggap gagal memenuhi kewajiban pembayaran kepada para kreditor berdasarkan perjanjian homologasi yang diteken pada Januari 2022.
Profil Iwan Setiawan Lukminto
Iwan Lukminto adalah putra dari mendiang H.M. Lukminto, pendiri Sritex. Ia lahir di Solo pada 24 Juni 1975. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 2023, Iwan pernah memimpin Sritex sebagai Direktur Utama selama hampir satu dekade, dari tahun 2014 hingga 2023.
Lulusan Sarjana Administrasi Bisnis dari Suffolk University, Amerika Serikat, Iwan juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi nasional. Ia pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) periode 2020–2021 dan menjabat sebagai penasihat AEI sejak 2021. Ia juga tercatat sebagai anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan pernah menduduki posisi strategis di Asosiasi Pertekstilan Indonesia serta menjadi bagian dari Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.
Kini, nama Iwan kembali menjadi sorotan setelah penangkapannya dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi yang menyangkut dana publik dari lembaga perbankan ke perusahaan yang pernah dipimpinnya. Penyidikan terhadap kasus ini masih berjalan, dan Kejagung menegaskan bahwa mereka akan terus mengusut tuntas dugaan penyimpangan keuangan tersebut.