Manyala.co – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia mampu bertahan di tengah tekanan baru dari Amerika Serikat. Ini menyusul kebijakan tarif impor yang kembali diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, yang dinilai bisa memukul sejumlah sektor industri di Tanah Air.
“Saya prihatin, tapi kita harus realistis. Ini situasi yang sedang dihadapi semua negara. Tapi saya percaya fondasi ekonomi kita kuat. Kita sudah berkali-kali selamat dari krisis, dari tahun 1998, 2008, sampai pandemi COVID-19. Kuncinya cuma satu: kerukunan,” ujar Prabowo dalam wawancara eksklusif bersama enam pemimpin redaksi media nasional di Hambalang, Bogor, Selasa (8/4/2025).
Industri Padat Karya Berpotensi Terdampak
Meski optimistis, Prabowo mengakui bahwa beberapa sektor—seperti tekstil, garmen, sepatu, dan furnitur—bisa terkena dampak langsung dari kebijakan tersebut. Industri-industri ini dikenal sebagai penopang lapangan kerja besar, sehingga pemerintah tidak akan tinggal diam.
“Kita harus duduk bareng pelaku industri. Diskusiin, cari jalan keluarnya. Apa yang bisa dilakukan untuk meringankan beban mereka. Intinya kita siap mitigasi,” jelasnya.
Ekonomi Indonesia Masih Cukup Tangguh
Prabowo juga menyoroti bahwa secara fundamental, kondisi ekonomi Indonesia masih cukup stabil. Ia mengatakan, indikator seperti pasar saham, rasio utang negara, dan inflasi masih berada di level yang sehat.
“Saya lihat, pasar modal kita kuat. Hutang kita termasuk yang paling rendah di dunia, inflasi juga terkontrol. Jadi secara keseluruhan, kita punya bekal yang baik untuk menghadapi situasi ini,” tegasnya.
Pengumuman Sikap Resmi RI Disampaikan Hari Ini
Presiden Prabowo dijadwalkan mengumumkan sikap resmi Indonesia terhadap kebijakan tarif impor AS hari ini, Selasa (8/4/2025) pukul 13.00 WIB, dalam acara yang digelar di Gedung Bank Mandiri Bapindo, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa pernyataan tersebut akan menjadi panduan utama pemerintah dalam menghadapi dinamika global saat ini.
“Langsung dari Pak Presiden nanti, jam satu siang. Acaranya penting, banyak investor dan ekonom yang akan hadir,” ujar Airlangga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Senin (7/4/2025).
Delegasi Khusus Disiapkan untuk Dialog dengan AS
Sebagai tindak lanjut diplomatik, pemerintah akan menyampaikan sikap resmi Indonesia kepada otoritas perdagangan Amerika Serikat sebelum tenggat waktu 9 April 2025. Komunikasi ini akan dilakukan dengan sejumlah pejabat penting AS, termasuk Menteri Perdagangan dan United States Trade Representative (USTR).
Untuk misi ini, Prabowo telah menunjuk Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai delegasi resmi Indonesia.
“Kita ingin tunjukkan bahwa kita terbuka berdialog, tapi juga punya kepentingan yang harus dijaga,” tutup Prabowo.