Scroll ke bawah untuk membaca berita
Beranda / Internasional / Dunia di Ambang Ketegangan Global: 10 Konflik Terbesar yang Mengguncang Tahun 2025

Dunia di Ambang Ketegangan Global: 10 Konflik Terbesar yang Mengguncang Tahun 2025

Dunia di Ambang Ketegangan Global: 10 Konflik Terbesar yang Mengguncang Tahun 2025
Situasi geopolitik global tampak kian memanas, menciptakan kekhawatiran di banyak kalangan bahwa dunia tengah melangkah menuju Perang Dunia III. Manyala.co

Manyala.co – Memasuki pertengahan tahun 2025, situasi geopolitik global tampak kian memanas. Serangkaian konflik militer berskala besar, dari Eropa Timur hingga Timur Tengah, menciptakan kekhawatiran di banyak kalangan bahwa dunia tengah melangkah menuju Perang Dunia III. Meski belum ada konfrontasi global langsung, fragmentasi konflik yang terjadi secara simultan memicu kekhawatiran akan eskalasi sistemik.

Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih, diiringi pergeseran kebijakan luar negeri Amerika Serikat, turut memperkeruh lanskap internasional. Beberapa negara besar mengambil langkah agresif, sementara dunia menyaksikan melemahnya mekanisme kolektif untuk menjaga perdamaian. Berikut adalah sepuluh konflik besar yang menandai tahun 2025 dan menciptakan risiko ketidakstabilan global:

1. Rusia-Ukraina: Konflik Berkepanjangan dengan Dampak Strategis Global

Konflik ini memasuki tahun ketiga sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Di tengah tekanan militer yang terus berlanjut, Ukraina meluncurkan “Operasi Jaring Laba-laba” pada 1 Juni 2025—serangan drone rahasia yang melumpuhkan lebih dari 40 pesawat strategis Rusia. Rusia merespons dengan peluncuran rudal hipersonik, memperlihatkan betapa cepat perang ini berubah menjadi demonstrasi kekuatan militer modern. Ketegangan meningkat setelah Presiden Trump menyatakan dukungan AS terhadap Ukraina akan ditinjau ulang.

2. Israel-Iran: Perang Langsung Pecah di Timur Tengah

Hubungan tegang antara Israel dan Iran meledak menjadi perang terbuka. Serangan udara Israel pada 13 Juni menghancurkan fasilitas nuklir Iran dan menewaskan beberapa tokoh penting. Iran mengancam akan membalas secara “menyakitkan dan menyeluruh”. Ketegangan meningkat seiring Iran menutup wilayah udara nasional dan menggalang dukungan dari sekutu-sekutunya. AS bersikap netral secara militer, namun tetap memantau dengan ketat.

3. India-Pakistan: Krisis Kashmir Kembali Meletus

Kawasan Kashmir kembali menjadi pusat konflik setelah serangan di Pahalgam menewaskan 26 warga sipil. India membalas melalui Operasi Sindoor, sementara Pakistan meluncurkan Operasi Bunyan ul Marsous. Pertempuran udara, drone, dan serangan siber mewarnai eskalasi. Meski gencatan senjata sementara tercapai lewat mediasi AS, kekhawatiran akan perang nuklir masih menghantui Asia Selatan.

Serangan AS ke Iran Picu Reaksi Dunia: Dari Kecaman hingga Dukungan Terbuka

4. Sudan: Perang Saudara yang Tak Berujung

Sudan kembali tenggelam dalam kekerasan setelah perundingan damai antara militer dan kelompok paramiliter RSF gagal total. Pertempuran sengit di Khartoum dan Darfur memicu pengungsian besar-besaran dan bencana kemanusiaan yang meluas. Mediasi internasional belum menunjukkan hasil konkret, memperpanjang krisis yang telah berjalan lebih dari dua tahun.

5. Kongo: Perang Mineral dan Kepentingan Regional

Kelompok M23 merebut kota Goma, memicu perang terbuka di wilayah timur Kongo. Rwanda diduga terlibat secara langsung demi kepentingan eksploitasi mineral strategis. Kekerasan terhadap warga sipil, pengungsian massal, dan munculnya pemerintahan bayangan memperburuk krisis. Masyarakat internasional menghadapi dilema antara pemberian bantuan kemanusiaan atau tindakan sanksi yang lebih tegas.

6. Myanmar: Kudeta dan Kekacauan yang Berkelanjutan

Sejak kudeta militer pada 2021, Myanmar belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Konflik antara junta militer dan kelompok etnis bersenjata terus berlangsung. Wilayah-wilayah strategis jatuh ke tangan pemberontak, sementara militer menghadapi tekanan internasional. Stabilitas politik nyaris runtuh, menjadikan negara ini salah satu kawasan paling rawan di Asia Tenggara.

7. Ethiopia: Konflik Etnis Mengancam Kehancuran Negara

Gagalnya perjanjian damai pasca-konflik Tigray memicu gelombang baru kekerasan di Ethiopia. Ketegangan etnis menyebar ke berbagai wilayah, memperparah kelaparan dan pelanggaran HAM. Ethiopia terancam terpecah dan masuk ke jurang negara gagal jika kekerasan tak segera diredam.

8. Haiti: Negara Tanpa Pemerintahan Efektif

Pasca-pembunuhan Presiden Moïse pada 2021, Haiti berubah menjadi negara yang dikendalikan geng bersenjata. Pemerintahan de facto tak berfungsi, hukum tak berlaku, dan anarki merebak di ibu kota. Upaya internasional untuk membantu stabilisasi belum menunjukkan hasil, dan eksodus warga terus berlanjut.

AS Lancarkan Serangan Udara ke Fasilitas Nuklir Iran, Fordow Jadi Target Utama

9. Meksiko: Perang Narkoba Berkembang Jadi Konflik Multi-Aspek

Pertarungan antara kartel narkoba besar seperti Sinaloa dan CJNG semakin brutal. Mereka memperluas cakupan ke perdagangan manusia, senjata, dan pemerasan. Meskipun pemerintah meningkatkan operasi keamanan, kontrol kartel di berbagai daerah tetap kuat. Kekerasan sistematis terus terjadi, menelan ribuan korban setiap tahun.

10. Konflik Palestina-Israel: Jalan Buntu Solusi Dua Negara

Sejak serangan Hamas pada Oktober 2023, Israel melancarkan ofensif militer intensif ke Gaza. Blokade, krisis kemanusiaan, dan kehancuran infrastruktur sipil menjadi pemandangan harian. Dukungan Iran terhadap Hamas memicu risiko perluasan konflik ke negara-negara tetangga, memperkuat potensi perang regional yang lebih luas.


Apakah Dunia Menuju Perang Dunia III?

Menurut laporan Mira Safety dan beberapa lembaga pemantau konflik global, saat ini dunia berada dalam kondisi “ketidakstabilan terfragmentasi”. Artinya, meskipun belum ada front perang global yang terkoordinasi, potensi akumulasi konflik ini bisa menjadi titik awal bagi konfrontasi besar jika tidak dikelola secara diplomatis.

Potensi Aktor Perang Dunia III:

  • Blok Barat: Amerika Serikat, NATO, Jepang, Korea Selatan, Australia.
  • Blok Timur: Rusia, Iran, dan kemungkinan China.
  • Wildcard: Korea Utara dan negara-negara non-blok dengan kepentingan regional.

Ketidakpastian politik, konflik bersenjata, dan rivalitas kekuatan besar menjadikan tahun 2025 sebagai periode paling genting dalam dua dekade terakhir. Namun para analis sepakat bahwa dengan diplomasi yang kuat dan kerja sama global yang aktif, jalan menuju Perang Dunia III masih bisa dicegah.

Putin dan Xi Sepakat Dorong Solusi Damai Konflik Iran-Israel, Kecam Aksi Militer Israel

Banner Manyala

Topik Populer

Berita Terpopuler

Kolom

Olahraga

Turnamen Minisoccer Pemkot Makassar Resmi Bergulir, Sekda: Ajang Regenerasi Atlet Muda

Timnas Indonesia Hadapi Ujian Berat di Ronde 4, Panaskan Mesin Lawan Lebanon dan Kuwait

Indosiar Tayangkan Langsung Piala Presiden 2025: Jadwal Lengkap dan Rangkaian Turnamen

Indonesia Kalah dari Bahrain, Langkah Sulit di Perempat Final AVC Nations Cup 2025 Menanti

Indonesia Hadapi Bahrain Malam Ini di AVC Nations Cup 2025, Laga Penentu Juara Grup A

Indonesia Gagal ke Final Piala AFF U19 Putri 2025, Siap Rebut Peringkat Ketiga Lawan Myanmar

Bernardo Tavares Nilai Musim PSM Makassar Penuh Tantangan tapi Luar Biasa

Timnas Indonesia Tembus Ronde Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Pot 3 Siap Hadapi Lawan Berat

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Lolos ke Ronde 4, Drawing Digelar 17 Juli

Kabar 37 Pemain Argentina Berdarah Malaysia Jadi Sorotan, FAM Didesak Buka Data Keturunan

Garuda Dibungkam Samurai Biru 0-6, Indonesia Tetap Lolos ke Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Putri Indonesia Hadapi Tantangan Berat di Grup A ASEAN Women’s Championship 2025

Jadwal Lengkap Laga Jepang vs Timnas Indonesia: Kapan Main dan Disiarkan di TV Mana?

Bukan Lamine Yamal, Cristiano Ronaldo Jagokan Dua Pemain PSG untuk Ballon d’Or 2025

Timnas Indonesia Siap Hadapi Tantangan Berat di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Disingkirkan Ganda Indonesia, Wakil Malaysia: Rasanya Seperti Melawan Satu Stadion!

Dua Ganda Putra Indonesia Siap Tempur di Semifinal Indonesia Open 2025, Sabar/Reza Ingin Revans atas Ganda Malaysia

Kemenangan Tipis atas China Bawa Indonesia Semakin Dekat ke Babak Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Penalti Ole Romeny Antar Indonesia Bungkam China 1-0 di SUGBK

Garuda Siap Buka Jalan ke Piala Dunia 2026, Laga Lawan China Disiarkan Langsung di RCTI

Lifestyle

Video Populer

× Advertisement
× Advertisement