Makassar, Manyala.co – Kerusuhan antar kelompok pemuda kembali terjadi di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, meninggalkan jejak kerugian dan duka bagi warga sekitar. Salah satu korban adalah Saripa (38), seorang pengemudi ojek online yang motornya hangus dibakar massa saat bentrokan pecah di dekat lorong tempat tinggalnya, Jalan Tinumbu Lorong 148.
Saripa menceritakan dengan mata berkaca-kaca bagaimana peristiwa itu berlangsung. Menurutnya, situasi sempat mereda ketika aparat kepolisian menggelar pengamanan dan mediasi damai. Namun, keadaan berubah jelang tengah malam. “Malamnya sekitar pukul 00.00 Wita ada perang kelompok di lorongku. Itu sempat diamankan sama polisi, sudah ada rapat damai. Tapi sekitar pukul 23.15 Wita ada lagi yang menyerang, jadi perang mi orang,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, lorong yang sudah ditinggalkan aparat mendadak kembali mencekam. “Pas kosong lorong, polisi pergi, datangi lagi menyerang. Tidak ada lawannya, anak Layang. Banyak menyerang, ada videonya kusimpan,” kata Saripa sambil menambahkan bahwa dirinya sudah melapor ke Polrestabes Makassar, meski masih menanti tindak lanjut.
Peristiwa itu sendiri bermula pada Selasa malam (23/9/2025) sekitar pukul 19.40 Wita di Jalan Kandea 3, Kelurahan Bunga Eja. Bentrokan kemudian merembet ke sejumlah titik lain, termasuk Jalan Lembo, Jalan 148, Jalan Layang, dan sekitarnya.
Di tengah musibah itu, perhatian datang dari Partai Gerindra. Ketua Fraksi Gerindra DPRD Makassar, Kasrudi, bersama rekannya, Muchlis Misbah, turun langsung menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Saripa. Menurut Kasrudi, langkah ini adalah bentuk simpati atas musibah yang dialami korban.
“Kami juga ingin mengedukasi masyarakat bahwa perang kelompok ini tidak terjadi lagi. Karena bagaimana pun, warga sekitar yang jadi korban. Makassar harus damai, hentikan perkelahian. Aparat dan pemerintah kota harus memberi perhatian khusus,” ujarnya.
Nada serupa juga disampaikan Muchlis Misbah yang turut prihatin atas kerusuhan di Tallo. “Perlu adanya penguatan terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan serta masyarakat diberi pemahaman dan edukasi harus dimaksimalkan agar kejadian ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Kasrudi menambahkan, perang antar kelompok harus benar-benar dihentikan agar warga kembali merasa aman dan nyaman. Ia pun mendorong TNI-Polri serta pemerintah kota lebih serius memberi perhatian terhadap fenomena sosial yang meresahkan ini.
Insiden yang dialami Saripa menjadi potret nyata bagaimana konflik antar kelompok tidak hanya melibatkan pelaku, tetapi juga merugikan warga biasa yang sama sekali tidak terlibat. Kini, masyarakat menunggu langkah konkret aparat untuk memastikan kejadian serupa tidak lagi terulang di Makassar.