Manyala.co – Hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia menunjukkan kemajuan signifikan melalui penandatanganan empat dokumen kerja sama strategis yang berlangsung di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg. Momen penting ini terjadi dalam rangkaian kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Rusia, dan disaksikan langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
Empat kesepakatan tersebut meliputi kerja sama di berbagai sektor penting yang mencerminkan kedekatan serta kesamaan visi kedua negara, mulai dari pendidikan hingga investasi. Adapun dokumen yang ditandatangani terdiri dari:
- Nota kesepahaman tentang kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI dan Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Federasi Rusia.
- Memorandum saling pengertian terkait sektor transportasi antara Kementerian Perhubungan RI dan mitranya di Rusia.
- Kesepakatan kerja sama dalam bidang digital dan media massa, yang ditandatangani oleh Kementerian Komunikasi dan Digital RI bersama Kementerian Pengembangan Digital, Komunikasi, dan Media Massa Rusia.
- Nota kesepahaman antara Danantara (lembaga investasi Indonesia) dengan Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk mendirikan platform investasi bersama senilai 2 miliar euro.
Dalam pernyataan pers bersama usai seremoni, Presiden Putin menyampaikan bahwa Indonesia adalah mitra utama bagi Rusia di kawasan Asia Pasifik. Ia juga menyoroti bahwa nilai perdagangan bilateral antara kedua negara menunjukkan lonjakan signifikan dalam empat bulan pertama tahun ini, tumbuh sebesar 40 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan total volume perdagangan mencapai 4,3 miliar dolar AS.
Presiden Prabowo, dalam kesempatan yang sama, menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia berkembang positif dalam banyak sektor. Ia menggambarkan pertemuannya dengan Presiden Putin sebagai diskusi yang hangat, intens, dan menghasilkan banyak kesepahaman strategis yang bermanfaat bagi kedua negara.
Kehadiran Presiden Prabowo di St. Petersburg tidak dilakukan seorang diri. Ia didampingi jajaran menteri dan pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, serta Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Turut hadir pula Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani yang juga menjabat sebagai CEO Danantara, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri.
Langkah-langkah kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam mempererat kemitraan strategis antara Indonesia dan Rusia, serta memperkuat posisi kedua negara dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Kedua pemimpin tampak sepakat bahwa kerja sama ini tidak hanya bersifat simbolis, namun juga strategis dan berorientasi jangka panjang, termasuk dalam membangun stabilitas ekonomi dan politik kawasan.