Starbucks mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.100 karyawan di tingkat korporat dan tidak akan mengisi beberapa ratus posisi yang saat ini kosong. Langkah ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi di bawah kepemimpinan CEO Brian Niccol untuk merampingkan struktur perusahaan dan meningkatkan efisiensi operasional. PHK ini tidak akan berdampak pada karyawan yang bekerja di gerai-gerai Starbucks.
Selain pengurangan karyawan, Starbucks juga berencana menyederhanakan menu dengan menghapus 13 minuman, termasuk sembilan varian Frappuccino, mulai 4 Maret 2025. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi waktu tunggu, dan memfokuskan pada item yang lebih populer serta inovasi baru. Perusahaan menargetkan pengurangan 30% dari menu saat ini di AS pada akhir tahun fiskal 2025. Keputusan ini diambil setelah Starbucks mengalami
penurunan penjualan selama empat kuartal berturut-turut, yang disebabkan oleh preferensi pelanggan terhadap opsi kopi yang lebih murah dan ketidakpuasan terhadap waktu tunggu yang lama. Niccol berharap langkah-langkah ini dapat mengembalikan atmosfer kafe yang nyaman, mempercepat layanan, dan meningkatkan pengalaman pemesanan melalui aplikasi seluler.
Meskipun terjadi pengurangan karyawan di tingkat korporat, Starbucks memastikan bahwa pemangkasan ini tidak akan mempengaruhi staf barista atau operasional di gerai-gerai mereka. Perusahaan juga berencana memperkenalkan item baru, seperti Cortado yang baru diluncurkan dan Iced Cherry Chai yang akan datang, sebagai bagian dari komitmen mereka terhadap inovasi produk.