Manyala.co – Kebijakan baru dari Gubernur Dedi Mulyadi atau KDM yang menyebut akan mengirim siswa “nakal” ke barak militer kini semakin ramai diperbincangkan. Namun yang lebih mengejutkan, kabarnya siswa dengan ekspresi diri yang “gemulai” juga akan masuk dalam daftar yang dikirim untuk “dibina” di barak militer.
Riezky Kabah, salah satu siswa yang dikenal dengan sikap gemulainya, memberikan reaksi yang cukup blak-blakan saat diwawancarai terkait wacana ini.
“Saya oh my God, gak akan mempan, Pak! Sumpah, gue sebagai siswa yang gemulai nih, Beb. Yang ada malah makin suka enggak sih, dimasukin ke tempat kayak gitu banyak cowok-cowok,” ujar Riezky dengan ekspresi santai namun tajam.
Menurut Riezky, dirinya sudah beberapa kali mendapat “hukuman” untuk diarahkan menjadi lebih maskulin, namun semua itu tidak membuahkan hasil.
“Aku pernah banget dihukum untuk kayak jadi laki, cuman enggak mempan. Malah makin belok, ya kan. Jadi ya udah, harap maklumin aja. Enggak usah repot-repot buat ngerubah seseorang jadi laki seutuhnya, udah enggak perlu, iya.”
Pernyataan ini langsung viral di berbagai platform media sosial dan memicu perdebatan di tengah masyarakat.
Ada yang menilai bahwa kebijakan tersebut terlalu memaksakan norma tertentu kepada siswa, sementara yang lain mendukung langkah disipliner sebagai bentuk “penertiban.”
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak KDM mengenai kategori siswa yang dimaksud dan apakah siswa dengan ekspresi gender non-konvensional memang termasuk dalam target kebijakan tersebut.
Apapun itu, suara-suara seperti Riezky menunjukkan bahwa pemuda masa kini tidak lagi diam jika identitas mereka dipaksa untuk diubah. (Istimewa)