Manyala.co – Pertemuan antara Timnas Indonesia dan Jepang dalam laga pamungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dipastikan berlangsung pada 10 Juni 2025, bertempat di Stadion Suita, Osaka. Meskipun duel ini tergolong krusial bagi Indonesia, situasi berbeda justru dihadapi oleh Jepang yang sudah mengunci tiket ke putaran berikutnya sejak pertandingan di bulan Maret lalu.
Karena status mereka yang sudah lolos, pelatih Hajime Moriyasu dilaporkan akan menurunkan skuad muda pada pertandingan melawan Indonesia. Beberapa media Jepang mengungkapkan bahwa langkah ini dilakukan sebagai bagian dari regenerasi tim nasional dan untuk memberi pengalaman internasional bagi generasi penerus Samurai Biru. Nama-nama pemain inti kemungkinan besar akan disimpan.
Bagi Timnas Indonesia, kabar ini menjadi angin segar. Meski begitu, tekanan tetap tinggi karena persaingan di Grup C masih sangat ketat. Indonesia saat ini bersaing ketat dengan China dan Bahrain untuk memperebutkan dua posisi terbaik yang memungkinkan lolos ke ronde keempat.
Salah satu media asal Tiongkok, Sohu, merespons keras kabar penurunan pemain muda oleh Jepang. Mereka mengakui bahwa kondisi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Indonesia, dan secara tidak langsung memperberat langkah Team Dragons julukan Timnas China yang saat ini berada di dasar klasemen Grup C dengan 6 poin.
“Berapa pun perubahan yang dilakukan Jepang, kuncinya tetap pada performa China dalam dua laga terakhir,” tulis Sohu. Dalam analisisnya, mereka menekankan pentingnya China meraih dua kemenangan beruntun jika ingin menjaga asa lolos. Laga kontra Indonesia dan satu pertandingan lainnya dianggap sebagai ujian akhir bagi pelatih Branko Ivankovic.
Lebih jauh, Sohu menilai bahwa walau peluang semakin kecil, masih ada harapan. “Bahkan jika gagal lolos, hasil maksimal dalam dua pertandingan tersisa bisa mengembalikan kepercayaan publik kepada tim nasional,” lanjut laporan mereka. Ditekankan pula bahwa proses dan semangat bertanding adalah fondasi penting dalam membangun tim yang kuat di masa depan.
Dalam laporan tersebut, mereka juga menyiratkan nada optimis bahwa laga melawan Indonesia bisa menjadi momen kebangkitan, meskipun Jepang menurunkan tim pelapis. “Tidak perlu terlalu takut dengan tim kedua Jepang. Ini justru bisa menjadi kesempatan bagi China untuk menunjukkan jati diri,” tulis mereka.
Sohu mengakhiri laporannya dengan seruan kepada para pemain China agar tampil tanpa ragu dan penuh keyakinan. “Percaya diri adalah kunci. Jangan hanya berharap pada keberuntungan. Tunjukkan tekad melalui aksi nyata di lapangan. Mungkin, keajaiban masih akan menyapa dalam waktu dekat.”