Manyala.co – Anggaran senilai Rp 4,2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada tahun 2023 belum tentu sebanding dengan kualitas dari bangunan.
Hal itu terbukti dengan kondisi bangunan fisik Puskesmas Perak, Kabupaten Jombang. Belum ada 2 tahun setelah bangunan, atap plafon berbahan hard board itu ambrol sepanjang 7 x 2 meter. Reruntuhan plafon juga sempat hampir menimpa pasien di puskesmas tersebut.
Diketahui, bangunan puskesmas hasil karya dari CV Makmur Sentosa itu memang sudah menjadi sorotan oleh berbagai pihak.
Kapolsek Perak Iptu Muhammad Supriyono menyampaikan masih melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan diduga kejadian runtuhnya atap plafon akibat kondisi lembab dan rangka penyangga tidak mampu menahan beban.
“Pasien mengalami luka di wajah sekitar satu centimeter terkena serpihan plafon,” kata Kapolsek dikutip pada Selasa (13/5/2025).
Sementara itu, Oisatin Kepala Puskesmas Perak menuturkan, bangunan plafon ambrol pada Sabtu, (10/5) pagi. “Malamnya hujan sangat lebat Sabtu pagi plafon ambrol sekira pukul 06.00,” ujar Kepala Puskesmas Perak Oisatin, Minggu siang kepada wartawan.
Kemudian, ada korban mengalami luka pada pelipis dekat mata. Luka yang muncul diduga karena serpihan plafon sekitar 1 cm. “Langsung kita tangani lukanya,” bebernya.
Setelah peristiwa itu pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang untuk menjalani perawatan penyakit Demam Berdarah.