Manyala.co – Pertandingan penting antara Indonesia dan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C berlangsung seru di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis malam (5/6/2025). Timnas Indonesia sukses mengamankan kemenangan tipis 1-0 berkat gol tunggal dari Ole Romeny melalui titik penalti di menit ke-43.
Laga berlangsung dengan intensitas tinggi sejak peluit awal dibunyikan. Meski China sempat menguasai bola di awal laga, justru skuad Garuda yang lebih dulu mengancam. Pada menit kedua, Ricky Kambuaya menciptakan peluang emas, meski penyelesaiannya masih melenceng.
Tekanan demi tekanan dilancarkan anak asuh Patrick Kluivert. Serangan datang bergantian dari lini depan yang diisi Egy Maulana Vikri, Yakob Sayuri, Ricky Kambuaya, dan tentu saja Ole Romeny. Ole mendapat sejumlah peluang emas, termasuk pada menit ke-20 dan 24, namun semuanya masih gagal membuahkan hasil.
China mencoba membalas lewat serangan balik cepat. Menit ke-30, tendangan Zhang Yuning membuat jantung pendukung Indonesia berdebar, tetapi bola masih melayang ke samping gawang Emil Audero.
Puncak ketegangan terjadi pada menit ke-40, ketika Ricky Kambuaya dijatuhkan oleh Yang Zexiang di dalam kotak penalti. Wasit asal Uzbekistan, Rustam Lutfullin, kemudian memutuskan meninjau kejadian melalui VAR. Setelah melihat tayangan ulang, ia tak ragu menunjuk titik putih.
Ole Romeny maju sebagai eksekutor dan sukses memperdaya kiper Wang Dalei. Tendangan penaltinya mengubah papan skor menjadi 1-0, yang bertahan hingga turun minum.
China sempat mengejutkan di awal babak kedua. Baru dua menit usai istirahat, Wang Yudong mengancam gawang Indonesia, tetapi Emil Audero tampil sigap menepis bola. Di sisi lain, Indonesia nyaris menggandakan keunggulan lewat Egy, namun ruang tembaknya cepat ditutup barisan belakang lawan.
Perubahan strategi dilakukan pelatih Indonesia pada babak kedua. Kevin Diks dimasukkan menggantikan Thom Haye di menit ke-72. Beckham Putra juga masuk menggantikan Yakob Sayuri, disusul oleh pergantian lainnya seperti Stefano Lilipaly dan Ivar Jenner. Menjelang laga usai, Dendy Sulistyawan alias Sananta juga diturunkan menggantikan Romeny.
Tambahan enam menit di penghujung laga tidak mampu mengubah keadaan. Sananta sempat punya peluang di menit ke-91, namun bek China masih sigap menghalau. Skor tetap 1-0 hingga peluit akhir dibunyikan.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Timnas Indonesia. Dengan tambahan tiga poin, Indonesia kini mengoleksi 12 poin dari empat kemenangan, dan sementara naik ke posisi ketiga Grup C, menggusur Arab Saudi yang baru akan bertanding melawan Bahrain pada pukul 23.00 WIB malam itu.
Sementara bagi China, kekalahan ini memupus harapan mereka untuk melaju ke fase selanjutnya. Dengan hanya enam poin dan satu laga tersisa, mereka dipastikan tidak mampu lagi mengejar poin lawan-lawannya. Tim Naga harus mengubur ambisinya tampil di Piala Dunia 2026.
“Euforia luar biasa terjadi di SUGBK. Sorak sorai dari puluhan ribu suporter menggema ketika gol penalti Romeny bersarang di gawang China,” lapor media lokal menyebutkan suasana emosional di stadion.
Secara statistik, skuad Garuda tercatat melepaskan enam tembakan sepanjang laga dengan satu di antaranya mengarah ke gawang. Meski dominasi bola lebih sering dipegang China, Indonesia tampil lebih efektif dan disiplin.
Pelatih kepala Patrick Kluivert mengapresiasi penampilan anak asuhnya, terutama dalam hal kedisiplinan dan daya juang tinggi. Ia juga mengingatkan tim untuk segera mengalihkan fokus ke laga penting berikutnya menghadapi Jepang pada 10 Juni mendatang.
Kemenangan atas China menjadi modal berharga bagi Indonesia dalam menatap laga krusial berikutnya. Dukungan penuh dari para suporter diharapkan terus mengalir untuk membantu skuad Garuda meraih impian tampil di Piala Dunia 2026.
Susunan Pemain:
Indonesia: Emil Audero; Justin Hubner, Jay Idzes, Rizky Ridho, Calvin Verdonk; Joey Pelupessy, Thom Haye (Kevin Diks); Yakob Sayuri (Beckham), Egy Maulana Vikri (Stefano Lilipaly), Ricky Kambuaya (Ivar Jenner); Ole Romeny (Sananta).
China: Wang Dalei; Hu Hetao, Zhu Chenjie, Han Pengfei, Yang Zexiang; Cao Yongjing, Wang Shangyuan, Wang Yudong; Xu Haoyang, Sai Erjini’ao, Zhang Yuning.