Manyala.co – Isu soal naturalisasi pemain sepak bola di Malaysia kembali menghangat dan bahkan semakin liar. Kali ini, perhatian publik tertuju pada laporan dari media Venezuela yang menyebut Malaysia telah mengidentifikasi hingga 37 pemain keturunan asal Argentina. Klaim tersebut sontak menambah panas polemik yang sudah muncul sejak beberapa pekan terakhir.
Pemberitaan itu mencuat saat Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengumumkan perekrutan lima pemain asing baru yang disebut memiliki hubungan darah dengan Malaysia. Lima pemain tersebut adalah Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, dan Facundo Garces yang berasal dari Argentina, serta Joao Figueiredo (Brasil) dan Jon Irazabal (Spanyol). Mereka bergabung menyusul Hector Hevel (Belanda) dan Gabriel Palmero (Spanyol) yang sudah diumumkan lebih dulu pada bulan Maret lalu.
Meski demikian, publik mempertanyakan kejelasan asal-usul keturunan Malaysia dari para pemain tersebut. Sejauh ini, FAM belum menjelaskan secara rinci mengenai silsilah atau jalur darah Malaysia dari masing-masing pemain. Hal ini pun memicu keraguan di kalangan penggemar sepak bola, terutama di Asia Tenggara, yang sebagian bahkan mendesak FIFA untuk melakukan penyelidikan terhadap proyek naturalisasi pemain asing yang dilakukan Malaysia.
Situasi semakin memanas ketika sebuah media dari Venezuela melaporkan bahwa Malaysia tengah menelusuri setidaknya 37 pemain sepak bola yang memiliki hubungan keluarga dengan Malaysia, khususnya dari pihak kakek atau nenek mereka. Laporan tersebut menyebut bahwa sejumlah pemain di Argentina diketahui memiliki leluhur dari Asia Tenggara, termasuk Malaysia, dan sedang dalam tahap verifikasi oleh pihak berwenang Negeri Jiran.
Namun, laporan itu tidak luput dari kontroversi. Sejumlah media lokal Malaysia justru menilai klaim tersebut sebagai rumor belaka yang tidak memiliki dasar yang kuat. Hingga saat ini, belum ada bukti konkret atau pernyataan resmi dari FAM mengenai keterlibatan sebanyak itu pemain keturunan Argentina.
Pelatih tim nasional Malaysia, Peter Cklamovski, ikut buka suara menanggapi derasnya spekulasi yang beredar. Ia mengaku terkejut dengan jumlah pemain luar negeri yang berpotensi membela Malaysia. Namun, menurutnya, setiap proses naturalisasi membutuhkan langkah-langkah verifikasi yang tidak sederhana.
“Ada banyak spekulasi mengenai para pemain keturunan baru. Tapi kami harus melalui proses pengecekan dan verifikasi yang jelas. Kami juga memiliki daftar pemain Malaysia yang bermain di luar negeri dan mereka perlu menyelesaikan sejumlah hal terlebih dahulu,” ujar Cklamovski.
Sementara itu, Rob Friend, CEO Harimau Malaya, menjelaskan bahwa masuknya para pemain asing ini tidak terlepas dari strategi manajemen tim nasional yang kini lebih agresif dalam membangun jaringan internasional. Menurutnya, sosok Tunku Ismail Sultan Ibrahim, pemilik klub Johor Darul Ta’zim, memiliki peran penting dalam memperluas pengaruh sepak bola Malaysia ke level global.
Friend yang pernah berkarier di Liga Jerman mengatakan bahwa koneksi pribadi dengan klub-klub Eropa sangat membantu proses perekrutan para pemain keturunan. “Kita sedang memasuki fase baru strategi. Kekuatan dari proyek ini adalah jaringan yang kami punya di Eropa. Para pemain ini memang bukan solusi mutlak bagi tim nasional, tapi mereka dapat menjadi tambahan penting dalam memperkuat skuad dan memberi motivasi kepada pemain lokal,” ungkapnya.
Di tengah berbagai laporan dan kabar simpang siur, publik Malaysia kini menanti langkah konkret FAM. Transparansi soal latar belakang keturunan para pemain menjadi tuntutan utama, agar program naturalisasi tidak hanya dipandang sebagai cara instan memperkuat tim, tetapi juga sebagai bagian dari strategi jangka panjang yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan.