Manyala.co – Virus Hanta kembali menjadi sorotan menyusul laporan sejumlah kasus yang ditemukan di Indonesia. Infeksi yang disebabkan oleh virus ini sangat berbahaya karena dapat berkembang menjadi Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) gangguan akut yang menyerang sistem pernapasan dan berpotensi berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Penyakit ini termasuk dalam kategori zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Tikus merupakan pembawa utama virus ini. Penularan umumnya terjadi saat seseorang menghirup udara yang tercemar partikel mikro dari air liur, urine, atau kotoran tikus yang telah terinfeksi. Dalam beberapa kasus, virus juga bisa masuk melalui luka terbuka atau sentuhan langsung dengan permukaan yang telah terkontaminasi.
Riwayat dan Penyebaran Virus Hanta
Sejarah mencatat bahwa virus Hanta pertama kali mengemuka secara global ketika ribuan tentara Amerika Serikat mengalami infeksi saat Perang Korea pada awal 1950-an. Gejalanya berupa demam berdarah dan gangguan ginjal yang misterius saat itu. Baru pada tahun 1976, virus ini berhasil diidentifikasi dan diklasifikasikan secara ilmiah. Sejak saat itu, berbagai galur virus Hanta ditemukan tersebar di berbagai belahan dunia.
Terdapat dua tipe utama penyakit akibat virus ini: Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) yang umum di Asia dan Eropa, serta Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) yang lebih sering ditemukan di Amerika. HPS tergolong lebih mematikan karena menyerang paru-paru dan jantung, dengan tingkat kematian mencapai sekitar 38 persen.
Gejala dan Masa Inkubasi
Infeksi virus Hanta umumnya tidak menunjukkan gejala khas pada tahap awal. Penderita biasanya mengeluhkan demam tinggi, nyeri otot (terutama di paha, punggung, dan bahu), sakit kepala, hingga gangguan pencernaan seperti mual dan muntah. Gejala ini dapat muncul antara satu hingga delapan minggu setelah seseorang terpapar virus.
Namun, dalam beberapa hari berikutnya, penyakit dapat berkembang cepat menjadi sesak napas yang parah dan batuk kering, yang menandai fase HPS. Tanpa pertolongan medis segera, pasien bisa mengalami kegagalan pernapasan dan berujung pada kematian.
Langkah Pencegahan yang Disarankan
Hingga kini, belum tersedia vaksin atau pengobatan spesifik untuk Hantavirus. Penanganan bersifat simptomatik, yaitu mengatasi gejala yang muncul. Terapi oksigen dan perawatan intensif di rumah sakit dapat membantu proses pemulihan, terutama pada kasus HPS.
Untuk itu, langkah pencegahan menjadi sangat penting. Beberapa upaya yang dapat dilakukan meliputi:
- Menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di area gudang, dapur, dan tempat penyimpanan yang rentan dihuni tikus.
- Menyimpan makanan dalam wadah tertutup agar tidak terkontaminasi.
- Memasang jebakan tikus di titik-titik strategis rumah, seperti di sekitar saluran pembuangan atau ruang gelap.
- Menutup celah atau lubang kecil yang bisa menjadi pintu masuk tikus ke dalam rumah.
- Menggunakan perlindungan diri seperti masker dan sarung tangan saat membersihkan area yang mungkin mengandung kotoran tikus.
- Menangani bangkai tikus dengan hati-hati: gunakan plastik ganda dan buang di tempat yang sesuai.
Kelompok yang Rentan Terinfeksi
Pekerja lapangan seperti petugas kebersihan, pekerja konstruksi, pengendali hama, serta masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan dengan populasi tikus tinggi memiliki risiko lebih besar tertular virus ini. Aktivitas seperti berkemah, berburu, atau mendaki gunung juga meningkatkan peluang seseorang terpapar virus Hanta, terutama di tempat-tempat yang belum tersentuh manusia.
Salah satu kasus tragis yang sempat menghebohkan dunia adalah kematian istri aktor legendaris Gene Hackman, yang tertular virus Hanta saat membersihkan gudang tua tanpa pelindung.
Waspada Tanpa Panik
Meski angka infeksi masih tergolong rendah, kewaspadaan tetap diperlukan. Virus ini dapat menyebar dalam kondisi lingkungan yang tidak higienis dan kebanyakan kasus terjadi karena kelalaian dalam menjaga kebersihan atau ketidaktahuan terhadap bahaya dari hewan pengerat.
Apabila Anda mengalami gejala menyerupai flu, disertai dengan sesak napas dan merasa pernah terpapar lingkungan yang mungkin terkontaminasi tikus, segera konsultasikan dengan dokter. Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi serius.
Menjaga lingkungan tetap bersih, mengontrol populasi tikus, dan menerapkan pola hidup sehat adalah cara paling efektif untuk melindungi diri dan keluarga dari ancaman virus Hanta.