Manyala.co – Mulai Juli 2025, pemerintah akan menerapkan kebiasaan baru di sekolah-sekolah: anak-anak akan diajak melakukan “senam otak” usai menyantap makan siang bergizi gratis. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jumat (2/5).
“InsyaAllah mulai bulan Juli nanti, setelah mereka makan siang bergizi gratis, kami juga akan memberlakukan senam otak untuk anak-anak kita,” ungkap Mu’ti.
Tujuan Senam Otak: Bangkitkan Semangat Belajar
Menurut Abdul Mu’ti, senam otak bertujuan untuk menjaga semangat dan kebugaran siswa setelah makan, sehingga proses belajar bisa dilakukan dengan lebih riang dan penuh energi. Ia menekankan pentingnya menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar anak-anak bisa lebih antusias di kelas.
“Dengan aktivitas fisik ringan ini, kami ingin anak-anak belajar dengan semangat dan hati yang gembira,” jelasnya.
Senam Anak Hebat Jadi Rutinitas Ceria Sebelum Belajar
Sebelum inisiatif senam otak ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah lebih dulu memperkenalkan gerakan Senam Anak Indonesia Hebat pada Desember 2024. Senam ini menjadi bagian dari program “Pagi Ceria” di sekolah.
Setiap pagi sebelum pelajaran dimulai, siswa diajak melakukan senam ini, lalu bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan berdoa. Tujuannya, menurut Mu’ti, adalah menanamkan nilai-nilai cinta tanah air serta membentuk generasi yang sehat secara jasmani dan rohani.
“Ini adalah cara kami membangun karakter anak-anak sejak dini melalui rutinitas yang positif dan menyenangkan,” kata Mu’ti.
Ia menambahkan bahwa antusiasme terhadap Senam Anak Hebat sangat tinggi. Hingga kini, video senam tersebut telah ditonton lebih dari 60 juta kali di berbagai media sosial, dan telah menjadi gerakan nasional yang membuat suasana belajar lebih hidup.
“Senam ini bukan sekadar gerakan, tapi simbol dari semangat baru dalam pendidikan kita. Anak-anak memulai hari dengan senyum dan keringat kecil sebelum belajar,” tuturnya.