Berdasarkan pemantauan, ketinggian hilal sudah 3,43 derajat dengan sudut posisi bulan atau elongasi 4,03 derajat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah IV Makassar bersama Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan melakukan pemantauan bulan atau Rukyatul Hilal di Delf Apartemen, Kota Makassar, Jumat (28/2). Berdasarkan pemantauan, ketinggian hilal sudah 3,43 derajat dengan sudut posisi bulan atau elongasi 4,03 derajat.
Koordinator Bidang Observasi dan Pemantauan BMKG Makassar, R Jamroni mengatakan, pemantauan hilal berjalan baik dikarenakan cuaca mendukung. Berdasarkan pengamatan, ketinggian bulan sudah 3,43 derajat.
“Berdasarkan pengamatan, awan cukup baik. Sudah terpenuhi, sudah di atas 3 derajat, meskipun sudut elongasi baru 4,03 derajat belum memenuhi syarat MABIMS yakni 6,4 derajat,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/2).
Berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), tinggi minimun hilal yakni 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat.
Jamroni menyebut dari 128 titik pemantauan bulan, hanya Provinsi Aceh yang sudah memenuhi syarat MABIMS. Dia menjelaskan seperti Makassar, sudut elongasi bulan belum memenuhi syarat MABIMS sebesar 6,4 derajat.
“Hampir seluruh tempat di Indonesia, termasuk Makassar sudut elongasi belum terpenuhi. Yang sudah terpenuhi semua kriteria MABIMS itu ada di wilayah Aceh,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Bidang Hisab Rukyat Badan Hisab Rukyat Sulsel Abbas Padil mengatakan, hasil perhitungan Rukyatul Hilal tinggi hilal pada posisi 3,38 derajat. Dengan hasil perhitungan tersebut, Abbas mengatakan 1 Ramadan 1446 H jatuh tanggal 1 Maret 2025.
“Jadi tanggal 1 Ramadan 1446 H jatuh pada tanggal 1 Maret 2025 atau jatuh pada hari Sabtu besok,” tuturnya.
Hasil Pemantauan Hilal Kemenag dan BMKG Sulsel Hampir Sama
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Ali Yafied mengatakan data pemantauan bulan antara Badan Hisab Rukyat Sulsel dan BMKG Makassar sudah hampir sama. Jika BMKG Makassar tinggi hilal 3,43 derajat, sementara BHR Sulsel 3,38 derajat.
“Temuannya BHR dan BMKG sama. Hanya titik elongasinya yang hanya 4 derajat dan ini masih di bawah syarat MABIMS,” kata dia.
Meski ketinggian hilal sudah memenuhi syarat, Ali menyebut penentuan 1 Ramadan 1446 H akan ditentukan dalam sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama RI.
“Hasil Rukyatul Hilal di Makassar akan kami laporkan ke Kemenag RI untuk menjadi bahan dalam sidang Isbat penentuan 1 Ramadan 1446 H,” kata dia.
Ali berharap dengan dilakukannya Rukyatul Hilal, penentuan bulan Ramadan dan Syawal bisa sama dengan organisasi masyarakat (ormas) Islam.
“Penentuan 1 Ramadan, apa yang diputuskan pemerintah wajib kita ikuti bersama-sama. Kita berharap Ramadan dan Syawal bisa sama-sama,” pungkasnya.
Sumber:Merdeka.com