Manyala.co – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025. Informasi yang dirilis melalui situs resmi Logam Mulia menyebutkan bahwa harga emas satuan 1 gram kini turun sebesar Rp12.000 menjadi Rp1.888.000, dari sebelumnya yang berada di level Rp1.900.000 per gram.
Penurunan harga ini juga berdampak pada nilai buyback atau harga pembelian kembali emas oleh Antam. Jika sebelumnya buyback berada di atas Rp1.740.000 per gram, kini terkoreksi ke angka Rp1.732.000 per gram. Artinya, pemilik emas yang ingin menjual kembali emas batangan ke Antam akan mendapatkan nilai tersebut per gramnya, dikurangi potongan pajak sesuai ketentuan yang berlaku.
Aturan Pajak Buyback Emas
Dalam ketentuan yang mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, transaksi buyback dengan nilai melebihi Rp10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Tarif pajaknya sebesar 1,5 persen bagi nasabah yang menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 3 persen bagi mereka yang tidak memiliki NPWP. Potongan PPh ini langsung dikenakan dari nilai keseluruhan transaksi jual kembali.

Rincian Harga Berdasarkan Pecahan
Di hari yang sama, Logam Mulia juga mencatat pembaruan harga untuk berbagai ukuran emas batangan, sebagai berikut:
- 0,5 gram: Rp994.000
- 1 gram: Rp1.888.000
- 2 gram: Rp3.716.000
- 3 gram: Rp5.549.000
- 5 gram: Rp9.215.000
- 10 gram: Rp18.375.000
- 25 gram: Rp45.812.000
- 50 gram: Rp91.545.000
- 100 gram: Rp183.012.000
- 250 gram: Rp457.265.000
- 500 gram: Rp914.320.000
- 1.000 gram (1 kg): Rp1.828.600.000
Analisis dan Pertimbangan
Fluktuasi harga emas seperti yang terjadi hari ini merupakan hal yang lazim terjadi, terutama karena dipengaruhi oleh banyak faktor global dan domestik, seperti nilai tukar rupiah, ketegangan geopolitik, hingga tren suku bunga. Oleh karena itu, para investor emas disarankan untuk terus memantau harga secara rutin dari sumber terpercaya dan mempertimbangkan waktu terbaik untuk menjual atau membeli.
Harga buyback yang ikut melemah mengindikasikan bahwa pasar logam mulia masih dalam fase koreksi ringan. Namun bagi investor jangka panjang, penurunan seperti ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi aset.