Manyala.co – Gilang Aprilian Nugraha Pratama, yang lebih dikenal sebagai Gilang Bungkus, kembali menjadi sorotan publik. Mantan mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) ini sebelumnya dihukum karena kasus pelecehan seksual yang berkedok penelitian dengan menggunakan kain jarik, dan kini diduga kembali melakukan aksinya.
Kasus ini mencuat setelah seorang pengguna media sosial X dengan akun @sehitamsabit membagikan pengalamannya.
Ia mengaku hampir menjadi korban modus serupa, namun beruntung menyadari situasi tersebut dan tidak mengikuti permintaan dari orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus.
Dalam unggahannya, @sehitamsabit menceritakan bagaimana ia dihubungi oleh seseorang yang menggunakan akun “penuliskelam” di Instagram.
Orang tersebut pertama kali mengontaknya setelah ia memenangkan kompetisi menulis cerpen dan muncul di unggahan Instagram penyelenggara lomba pada 3 Maret 2025.
Setelah mengucapkan selamat melalui DM Instagram, akun “penuliskelam” mengajak untuk berpindah ke WhatsApp agar komunikasi lebih mudah.
Merasa lelah berkomunikasi di Instagram, @sehitamsabit akhirnya setuju untuk berpindah ke WhatsApp guna mengetahui lebih lanjut maksud dan tujuan orang tersebut.
Di WhatsApp, orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus memperkenalkan diri sebagai Aprilian Pratama, seorang penulis lepas yang sedang mengerjakan proyek penulisan.
“Aku Aprilian Pratama, dari Surabaya, sekarang tinggal di Kalimantan. Setelah melanjutkan studi, aku sekarang menjadi penulis lepas dan sedang mengerjakan salah satu proyek tulisan,” ungkapnya kepada @sehitamsabit.
Awalnya, @sehitamsabit tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang proyek tersebut. Namun, kecurigaannya mulai muncul ketika orang tersebut mengajukan beberapa pertanyaan aneh.
“Kamu selama sekolah atau kuliah, pernah praktik mengkafani jenazah?” tanya pria yang diduga Gilang Bungkus.
Mendengar pertanyaan tersebut, @sehitamsabit langsung teringat dengan kasus Gilang Bungkus yang pernah viral pada tahun 2020.
“Dari pertanyaan pertama, saya sudah langsung sadar siapa orang ini. Karena saya mengikuti kasusnya sebelumnya. Namun, jika saya sudah kabur dan memblokirnya, dia pasti akan tetap mengganggu, dan saya tidak memiliki bukti yang cukup untuk membuktikan apakah ini benar-benar Gilang Bungkus atau bukan,” tulisnya dalam unggahan di media sosial X.
Menyadari bahwa dirinya mungkin menjadi target, @sehitamsabit memutuskan untuk berpura-pura tertarik dan mengikuti alur percakapan guna mengumpulkan bukti lebih lanjut.
Dalam percakapan selanjutnya, pria yang diduga Gilang mengajukan pertanyaan aneh lainnya.
“Jika selama sekolah ada praktiknya dan kamu ditunjuk sebagai model untuk dikafani, apakah kamu bersedia?”
“Tidak ada rasa takut?”
“Saat kamu mendengar kata ‘dibungkus’, apa pikiranmu langsung mengarah ke kematian/jenazah?”
Setelah mendapatkan jawaban yang dianggap sesuai, Aprilian Pratama mulai masuk ke tahap pelaksanaan.
Ia meminta @sehitamsabit untuk menempatkan model dalam keadaan terbungkus guna melihat reaksi emosional, mental, dan ketahanan napas.
Ia juga meminta korban untuk mencari teman lain yang bersedia ikut serta dalam eksperimen ini.
Ketika ditanya apakah sebelumnya sudah ada yang melakukan, pria yang diduga Gilang Bungkus menjawab bahwa sudah ada empat orang yang pernah ikut serta, dengan rentang usia 18-30 tahun, kebanyakan adalah santri.
Ia juga menyebutkan bahwa ada imbalan bagi yang bersedia dan meminta nomor dompet virtual untuk mengirimkan uang.
Untuk meyakinkan korban, orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus bahkan mengirimkan foto-foto korban sebelumnya yang telah dibungkus layaknya jenazah, beserta bukti transfer sebesar Rp100 ribu sebagai imbalan.
Setelah menerima bukti tersebut, @sehitamsabit langsung mengambil langkah pencegahan. Ia menyimpan bukti dalam ponsel kedua agar pesan tidak hilang, lalu memblokir kontak WhatsApp Aprilian Pratama.
Namun, orang yang diduga sebagai Gilang Bungkus kembali mencoba menghubunginya dengan nomor lain dan menghapus pesan sebelumnya.
“Setelah itu, saya melihat pesan WA sudah dihapus, dan ada WA baru dari nomor yang sama,” tulis @sehitamsabit.
Tidak hanya itu, @sehitamsabit juga menunjukkan bahwa pria yang diduga Gilang Bungkus itu mencoba berkenalan dengan teman-temannya. Bahkan, Aprilian Pratama mengaku sebagai penulis lepas di Malang.
“Halo, Dek. Salam kenal. Kamu mahasiswa Sastra Inggris ya? Aku penulis lepas dari Malang, sebelumnya kuliah di sana juga. Aku mau bertanya-tanya dan menjelaskan sejumlah hal,” tulis @penuliskelam yang berkomentar di akun Instagram teman @sehitamsabit.
Sebagai informasi, Gilang Aprilian Nugraha Pratama atau dikenal sebagai Gilang Bungkus sebelumnya telah dijatuhi hukuman 5 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya atas kasus pelecehan seksual berkedok penelitian bungkus kain jarik.
Hakim juga menjatuhkan denda sebesar Rp50 juta, dengan subsider 3 bulan kurungan. Gilang diketahui telah bebas dari penjara sejak Juni 2024.