Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle (perombakan) Kabinet Merah Putih (KMP) pada Rabu (19/2/2025) sore.
Ini merupakan reshuffle pertama yang dilakukan Prabowo sejak dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober 2024 lalu.
Dalam reshuffle ini, Prabowo mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) dan melantik tiga kepala badan.
Posisi Mendiktisaintek yang selama ini dijabat Satryo Soemantri Brodjonegoro digantikan oleh Prof Brian Yuliarto PhD.
Selama ini, Brian Yuliarto merupakan Wakil Rektor Bidan Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dikutip dari Kompas.com, dalam beberapa waktu terakhir, nama Satryo cukup mendapat sorotan publik karena sejumlah kontroversi yang ditimbulkannya.
Pertama, Satryo didemo ratusan aparatur sipil negara (ASN) Kemendiktisaintek karena sikapnya terhadap pegawai pada pertengahan Januari 2025 lalu.
Satryo sempat bungkam saat demo itu digelar.
Hingga akhirnya ia buka suara dan menyebutkan bahwa aksi protes itu ditengarai karena rencana mutasi besar di internal Kemendiktisaintek.
Kedua, Satryo sempat menyebut bahwa kebijakan efisiensi anggaran berpotensi akan membuat uang kuliah mahasiswa naik.
Hal ini karena Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BIPTN) yang pagu awalnya Rp 6,018 triliun, dipotong 50 persen oleh Direktorat Jenderal Anggaran (DJA).
“Kalau BOPTN ini dipotong separuh, ada kemungkinan perguruan tinggi harus menaikkan uang kuliah.
Kami usulkan kembali supaya posisinya kembali kepada pagu awal yaitu Rp 6,018 triliun,” kata Satryo saat rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, pada 12 Februari 2025 lalu.
Belakangan, pernyataan ini dikoreksi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Ia menegaskan bahwa anggaran yang sudah dialokasikan tidak akan dikurangi sama sekali.
Adapun pengangkatan Brian Yuliarto dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Brian merupakan lulusan ITB pada tahun 1999.
Ia kemudian melanjutkan studi S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang.
Selain Brian, dalam kesempatan yang sama, Presiden juga melantik Muhammad Yusuf Ateh dan Agustina Arumsari sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Lalu, Amalia Adininggar Widyasanti dan Soni Hari Budi Utomo Harmadi dilantik sebagai Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), serta Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi dilantik sebagai Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Pelantikan Muhammad Yusuf Ateh dan Agustina Arumsari berdasarkan Keppres Nomor 27B Tahun 2025 Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Yusuf Ateh sebelumnya menjabat sebagai Plt Kepala BPKP.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala BPKP Periode 2020-2024.
Yusuf Ateh merupakan seorang birokrat lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang pernah menjabat sejumlah posisi di Kemenpan RB dan Perum Peruri.
Sementara Agustina Arumsari mengawali kariernya sebagai Asisten Pengawas Keuangan dan Pembangunan Madya di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
Dalam Perjalanan kariernya di BPKP, Agustina pernah menjabat sebagai Direktur Investigasi Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, serta Direktur Investigasi III.
Adapun pelantikan Amalia Adininggar Widyasanti dan Soni Hari Budi Utomo Harmadi berdasarkan Keppres Nomor 28B Tahun 2025 tentang Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS).
Amalia merupakan jebolan S2 ITB sebelum melanjutkan pendidikan di Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, Amerika Serikat dan PhD di University of Melbourne, Australia.
Amalia juga pernah menjabat sebagai Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian PPN/Bappenas (2011-2016), Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN (2016-2018), dan Staf Ahli Menteri PPN bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan (2018-2020).
Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN (2020-sekarang).
Sedangkan pelantikan Letjen TNI Nugroho Sulistyo Budi dilakukan berdasarkan Keppres Nomor 29B Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Nugroho merupakan jebolan Akademi Militer pada tahun 1991 yang juga rekan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Sebelum dilantik sebagai Kepala BSSN, Nugroho sempat menjabat sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Politik, ketika Prabowo masih menjadi Menteri Pertahanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Reshuffle Pertama Prabowo, Mendikti Diganti, 3 Kepala Badan Dilantik”